MARKET BRIEF: Laba LPPF Melonjak 78%; MYOR Bidik Penjualan Rp17,5 T
Kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) berimbas positif bagi pasar Surat Utang Negara (SUN)
Kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) berimbas positif bagi pasar Surat Utang Negara (SUN)
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP)
CSAP, perusahaan distribusi bahan bangunan, kimia, dan barang konsumsi terkemuka di Indonesia, membukukan penjualan sebesar Rp 3,97 triliun pada semester I 2016 atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,59 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Laba bersih melonjak 51 persen menjadi Rp 39 miliar dari Rp 23 miliar. Segmen Distribusi menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan perseroan sebesar 71 persen. Sedangkan segmen Ritel Modern berkontribusi 29 persen.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
LPPF berhasil meraih laba bersih Rp 1,15 triliun sepanjang semester I 2016, melonjak 78,6 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 648 miliar. Sedangkan pendapatan bersih mencapai Rp 5,18 triliun, tumbuh 31,2 persen dari semester I 2015 sebesar Rp 3,92 triliun.
CEO dan Vice President Director Matahari Department Store Michael Remsen mengatakan, hingga Juni 2016, perseroan meraih penjualan kotor Rp 9,03 triliun, meningkat 31,4 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 6,87 triliun.
PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
MYOR tahun ini membidik target penjualan Rp 17,5 triliun naik dari capaian tahun lalu sebesar Rp 14,82 triliun. Mayora membagi produk dalam enam kategori, yakni biskuit, permen, wafer dan coklat. Dua kategori produk makanan lagi, yaitu sereal dan kopi.
Adapun sepanjang semester I 2016 kemarin, Mayora Indah mencatatkan penjualan bersih Rp 9,28 triliun. Nilai penjualan tersebut tumbuh 23,08 persen ketimbang realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp7,54 triliun.
Pasar Surat Utang Negara
Kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang menahan suku bunga acuan di minus 0,1 persen berimbas positif bagi pasar Surat Utang Negara (SUN). Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Jumat 29 Juli 2016, indeks komposit obligasi domestik (Indonesia Composite Bond Index) terangkat 0,3 persen dibandingkan hari sebelumnya menjadi 212,66. Year-to-date, indeks sudah melaju 16,03 persen.
Sementara itu, mengacu data SUN dwi mingguan DJPPR per 26 Juli 2016, kepemilikan asing di SBN domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 661,05 triliun atau 39,64 persen dari total outstanding Rp 1.667,82 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.