Mitsui dan Fujimori Kogyo Akan Tender Offer, Saham IGAR Melesat 161%

Bareksa • 26 Jul 2016

an image
Seorang pekerja tengah menjalankan mesin produksi kemasan plastik di pabrik PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR). (Company)

Mitsui dan Fujimori Kogyo akan mengakuisisi PT Kingsford Holdings yang memiliki 79,42 persen saham IGAR

Bareksa.com – Harga saham PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) sejak awal Juni 2016 melonjak 161 persen akibat rencana akuisisi 79,42 persen oleh Mitsui & Co., Ltd dan Fujimori Kogyo Co. Pada penutupan perdagangan hari ini (25 Juli 2016), IGAR bertengger di level Rp705 atau naik 3,68 persen dibanding penutupan hari sebelumnya.

Akibat rencana akuisisi ini, saham kemasan obat dan makanan tersebut sempat dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) pada 1 Juli 2016 lalu. Ketika suspensi saham dibuka pada 11 Juli 2016, saham IGAR kembali naik 12,6 persen dalam sehari.

Grafik: Pergerakan Harga Saham IGAR Year-To-Date

Sumber: Bareksa.com

Mitsui dan Fujimori Kogyo akan mengakuisisi saham pengendali IGAR yaitu PT Kingsford Holdings yang memiliki 79,42 persen saham IGAR. Kingsford kemudian akan melakukan penawaran pembelian saham kepada pemegang saham minoritas yang menguasai 20,58 persen saham IGAR  (tender offer), termasuk kepada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang memiliki saham 5,4 persen. Tender offer ini akan dibiayai oleh Mitsui dan Fujimori Kogyo.

Total nilai investasi yang berasal dari kedua perusahaan Jepang ini mencapai ¥7 miliar atau setara Rp861 miliar dengan kurs Rp123 per Yen. Mitsui sendiri mengeluarkan investasi sebesar US$26 juta atau setara Rp341,9 miliar. Nantinya, rasio kepemilikan saham IGAR akan menjadi 40 persen milik Mitsui dan 60 persen Fujimori Kogyo.

Berdasarkan rilis Mitsui Co, sektor farmasi Indonesia diharapkan mengalami pertumbuhan tinggi  dengan meningkatnya populasi dan pertumbuhan ekonomi serta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kinerja keuangan IGAR

Hingga kuartal pertama 2016, IGAR membukukan laba bersih Rp11,5 miliar atau bertumbuh 23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di tengah penurunan pendapatan sebesar 2 persen menjadi Rp182,1 miliar. Beban pokok penjualan yang lebih rendah memicu positifnya laba.

Sementara dalam tiga tahun terakhir, laba bersih IGAR berfluktuasi dimana pada tahun 2014, laba bersih meningkat 65,3 persen sedangkan tahun lalu mengalami penurunan 7,3 persen. Perusahaan menghadapi volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap AS Dollar yang dapat menyebabkan turunnya order kemasan karena pelanggan IGAR mengurangi kapasitas produksi.

Grafik: Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih

Sumber: Bareksa.com