Bareksa.com – Saham-saham produsen otomotif kembali terkoreksi dalam ditekan aksi jual investor asing. Kali ini, yang jadi pemicunya adalah wacana kenaikan tarif pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) wilayah DKI Jakarta yang akan dinaikan menjadi 15 persen dari yang saat ini berkisar antara 2-10 persen. Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, Agus Bambang Setyowidodo mengatakan kenaikan pajak BBNKB ini dilakukan untuk menekan pembelian mobil baru di Jakarta.
"Kenaikan pajak ini diharapkan bisa menekan volume kendaraan baru," ungkapnya dalam keterangan persnya dalam situs resmi milik pemprov DKI Jakarta.
Analis Bahana Sekuritas, Leonardo Henry Gavaza dalam laporannya, menilai kebijakan pemerintah Jakarta ini akan berdampak negatif bagi industri otomotif nasional. Sebab, kenaikan tarif pajak akan diiringi oleh kenaikan harga jual kendaraan bermotor.
Gaikindo mencatat kenaikan pajak ini diperkirakan meningkatkan harga jual mobil hingga 13 persen dari harga sebelumnya. Sedangkan, jumlah penjualan kendaraan di Jakarta mencerminkan 19 persen total penjualan seluruh Indonesia. Terlebih lagi, kebijakan ini tidak berjalan tunggal karena akan ada beberapa kebijakan pendukung lainnya seperti pemberlakuan ERP dan pengaturan kendaraan pelat nomor ganjil-genap.
Grafik Penjualan Mobil dan Motor Astra International Semester 1-2015
Sumber: Bahana Sekuritas, diolah Bareksa
Berdasarkan pantauan Bareksa, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih untuk saham PT Astra international Tbk (ASII) dengan nilai transaksi sebesar Rp159,6 miliar. Broker Macquarie Capital (RX) dan UBS Kay Hian Securities (AK) tercatat sebagai broker penjual terbesar saham ASII. Hingga pukul 14.45 WIB, RX telah melepas 8,17 juta lembar saham. Sementara AK terpantau melakukan penjualan saham ASII sebanyak 6,73 juta lembar saham.
Grafik Intraday Harga Saham PT Astra Internatioan Tbk (ASII) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), 27 Juni 2016
Sumber: Bareksa
Selain saham ASII, investor asing juga banyak menjualsaham perusahaan otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Berdasarkan data Bareksa, investor asing mencatatkan penjualan bersih saham IMAS senilai Rp160,3 miliar melalui broker Mandiri Sekuritas (CC) dan Deutcshe Securities Indonesia (DB).