Bareksa.com - Saham perusahaan minyak dan gas PT Medco Energi International Tbk (MEDC) melonjak pada perdagangan pagi ini Senin 20 Juni 2016, seiring dengan kabar yang mengatakan perseroan sudah meneken perjanjian akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara.
Kabar ini melanjutkan pernyataan minat Arifin Panigoro pemilik Grup Medco sejak November 2015 untuk mengakuisisi saham perusahaan tambang mineral tersebut. Bahkan, kakak beradik Arifin dan Hilmi Panigoro bersama Muhammad Lutfi, bekas menteri perdagangan yang juga Presiden Komisaris Medco menjadi tamu spesial Presiden Joko Widodo di Istana akhir Maret 2016.
Harga MEDC lompat 7,9 persen ke Rp1.510 pada pukul 10:56 WIB hari ini, dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu Rp1.400. Sudah 77.554 lot saham berpindah tangan dengan total nilai transaksi Rp11,4 miliar.
Grafik: Harga Saham MEDC Intraday
Sumber: Bareksa.com
Peningkatan harga saham MEDC ini seiring dengan banyaknya antrean beli dibandingkan antrean jual di pasar reguler hari ini. Jumlah antrean beli (bid) mencapai 35.309 lot dan jual (offer) sebanyak 22.672 lot. Transaksi tertinggi MEDC hari ini sempat terjadi pada harga Rp1.515 per saham.
Broker yang terpantau melakukan pembelian terbanyak saham MEDC adalah Kresna Securities (KS) yang mencatat pembelian bersih senilai Rp1,2 miliar sejumlah 8.266 lot. Broker yang juga melakukan beli bersih kedua terbesar adalah CLSA Indonesia dengan nilai net buy Rp1.1 miliar sejumlah total 7.000 lot.
Adapun penjual bersih terbesar saham MEDC adalah Minna Padi Investama (MU) sebanyak 4.471 lot senilai Rp652,5 juta dan Mandiri Sekuritas (CC) sebanyak 3.578 lot senilai Rp524,4 juta.
Pihak MEDC enggan memberikan pernyataan terkait kabar yang beredar mengenai penandatanganan perjanjian akuisisi tersebut, meski mengakui memang ada pembicaraan terkait aksi korporasi itu. "Pembahasan berada di level atas, alias pemegang saham. Kami belum bisa memberikan statement terkait kabar ini," ujar Leony Lervyn, Public & Internal Relations MEDC kepada Bareksa.
Multi Daerah Bersaing 75 persen sahamnya dipegang oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang terafiliasi Grup Bakrie. Kepemilikan efektif BRMS di Newmont sekitar 18 persen. Perusahaan tambang tembaga yang beroperasi di Nusa Tenggara ini memberikan kontribusi laba hingga Rp5,4 triliun bagi BRMS.