Bareksa.com – Setelah rentang setahun, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) diberitakan melanjutkan negosiasi untuk penjualan sahamnya kepada Tower Bridge Ventures Limited. Tahun lalu, unit usaha Grup Salim ini telah berencana melakukan private placement dengan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau biasa disebut right issue non-HMETD dengan mengeluarkan 1,42 miliar saham baru, setara 10 persen modal disetor.
Dalam prospektus yang dirilis tahun lalu, harga pelaksanaan right issue non-HMETD tersebut adalah Rp925, sehingga total dana yang diraih mencapai Rp1,31 triliun dengan nominal saham sebesar Rp250 per lembar. Rencana dalam prospektus ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada 25 Juni 2015 dan berlaku hingga dua tahun setelahnya. (Baca juga: Dapat Restu Pemegang Saham, DNET Private Placement Rp1,3 triliun)
Kali ini jumlah saham yang ditawarkan kepada Tower Bridge Ventures Limited lebih rendah yaitu 1,1 miliar saham baru atau 7,1 persen modal disetor dengan target dana yang senilai Rp1,01 triliun.
Tujuan penggunaan dana tetap sama yaitu untuk pengembangan jaringan serat optik, modal kerja dan juga investasi. Sejak 2015, DNET telah berinvestasi kepada PT Mega Akses Persada yang bergerak di bidang jaringan serat optik. Sampai dengan akhir kuartal pertama 2016, jaringan kabel serat optik telah berada di 28 kota di Indonesia dan terdapat sekitar 2.000 jaringan pengguna. Laba bersih dari bisnis ini telah mencapai Rp40,3 miliar per Maret 2016.
Sebelum right issue non-HMETD kali ini, DNET pernah melakukan right issue jumbo pada 2013 lalu. DNET melepas 14 miliar saham di harga Rp500 dengan total dana yang digalang mencapai Rp7 triliun untuk mengakuisisi dua perusahaan konsumi yakni KFC dan Sari Roti serta satu perusahaan teknologi, Ogah Rugi. Kapitalisasi pasar pun melonjak menjadi Rp13,6 triliun di akhir Juni 2013 dibandingkan bulan Mei 2013 yang sebesar Rp206 miliar. sementara saat ini kapitalisasi pasarnya mencapai Rp15,7 triliun.
Grafik: Kapitalisasi Pasar DNET (Rp triliun)
Sumber: Bloomberg, diolah Bareksa
Lalu berapa harga teoritis DNET setelah right issue non-HMETD?
Harga teoritis atau harga yang terbentuk setelah right issue dapat dihitung melalui kapitalisasi pasar setelah right issue non-HMETD dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Dengan kapitalisasi pasar berkisar Rp16,8 triliun dan jumlah saham setelah right issue non-HMETD menjadi 15,3 miliar, maka harga teoritis DNET setelah aksi korporasi ini diproyeksi akan menjadi Rp1096,7 per saham. Nilai ini tidak berbeda jauh dari harga pasar saat ini sebesar Rp1.110 per saham.