BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Jokowi Ingin Daging Sapi Berkualitas Rp80.000/Kg Jelang Lebaran, Mungkinkah?

30 Juni 2016
Tags:
Jokowi Ingin Daging Sapi Berkualitas Rp80.000/Kg Jelang Lebaran, Mungkinkah?
Pedagang menata daging sapi yang dijualnya di pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/6). Meskipun pemerintah berusaha menekan harga daging sapi hingga Rp80 ribu per kilogram dengan cara mengimpornya, tetapi pedagang masih ada yang menjual diatas harga yang ditentukan karena meningkatnya kebutuhan daging sapi selama bulan Ramadan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/am

Harga daging di pasar tradisional terlihat sudah mulai turun.

Bareksa.com – Jelang lebaran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan harga daging sapi dapat ditekan di bawah Rp80.000 per kilogram, agar warga yang berpenghasilan rendah juga dapat menikmati daging sapi di Hari Raya. Apakah target Presiden tersebut memungkinkan untuk dicapai?

Saat Menteri Pertanian Amran Sulaiman blusukan ke Pasar Minggu, Jakarta, 26 Juni kemarin, terpantau harga daging sudah mulai turun. Dari total 86 lapak, sebanyak 38 lapak sudah menjual daging sapi beku dengan harga Rp80.000 per kg. Untuk daging sapi segar, meskipun harganya masih Rp110.000 per kg, tapi ini sudah turun dari sebelumnya di kisaran Rp130.000 per kg.

Sementara itu, data Informasi Pangan Jakarta per tanggal 28 Juni 2016 menunjukkan harga rata-rata daging sapi has dalam di 40 pasar tradisional DKI Jakarta dijual di harga Rp125.375 per kg. Padahal, di awal bulan Ramadhan, harga masih bertengger di level Rp127.500 per kg.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Harga Daging Sapi Has Dalam, 6-28 Juni 2016

Illustration

Sumber: Infopangan Jakarta, diolah

Jika dilihat dari jenis daging yang tersebar di pasar, tidak semua jenis daging dijual pada harga yang mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan ada lima jenis daging sapi dengan variasi harga yang berbeda.

Daging sapi yang paling mahal adalah jenis primary cut (kualitas sangat bagus). Daging jenis ini dipasarkan Rp120.000-130.000 per kg. Primary cut lebih mahal karena teksturnya lebih lunak dan tidak terlalu berlemak, biasanya ini diambil dari bagian has dalam, has luar, dan lamusir. Daging jenis ini banyak digunakan untuk kebutuhan restoran, misalnya sebagai bahan dasar pembuatan steak.

Kemudian, ada juga jenis secondary cut (kualitas sedang-bagus) yang harganya lebih murah. Jenis ini biasanya digunakan masyarakat banyak untuk membuat rendang, semur, dendeng, sandung lamur, rawon, dan abon. Harga daging jenis ini lebih murah, berkisar Rp80.000-115.000 per kg. Harganya lebih murah karena tekstur daging jenis ini tak selunak primary cut.

Lebih murah lagi, ada jenis fancy and variety meat (daging variasi) seperti lidah, bibir, buntut, dan daging kepala, yang dijual di kisaran harga Rp65.000-100.000 per kg. Sedangkan yang paling murah adalah daging sapi jenis edible offal atau jeroan, seperti hati, usus, limpa, paru, otak, jantung, dan babat, yang dijual Rp30.000-40.000 per kg.

Dari data tersebut, target Presiden cukup masuk akal, mengingat daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah jenis secondary cut, yang dijual pada kisaran Rp80.000-Rp115.000 per kg. Rentang harga ini tidak terpaut jauh dari target pemerintah, yakni Rp80.000 per kg.

Namun, terlepas dari kenyataan tersebut, untuk menurunkan harga daging sapi diperlukan upaya tambahan dari pemerintah. Salah satunya, pemerintah akan mengimpor daging sapi dari sejumlah negara. Menurut data Kementerian Pertanian terdapat stok importir sebanyak 9.110 ton dan juga ada tambahan impor 27.422 ton dari berbagai negara.

Meskipun daging impor ini merupakan daging beku, Menteri Amran menegaskan bahwa daging beku itu adalah daging berkualitas. "Daging segar tidak lebih baik dari daging beku. Yang dikonsumsi di hotel bintang lima kan daging beku juga, sudah bersih dan tidak ada bakteri karena sudah dibekukan," kata Amran.

Daging tersebut akan didistribusikan melalui operasi pasar di 26 provinsi Indonesia, di antaranya NTB, Sulawesi Tenggara, Lampung,Papua, dan Kalimantan Tengah. Pasar murah ini digelar oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, maupun pihak swasta.

Khusus di wilayah Jakarta, Kementerian Pertanian melaksanakan 18 titik pasar murah yang tersebar di seluruh lima wilayah kotamadya. Di lokasi-lokasi ini, pemerintah menjual daging sapi dengan kisaran harga Rp80.000-Rp85.000 per kg. (AD)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua