Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Merger dilakukan perseroan agar likuiditas saham meningkat dan menarik di mata investor.
Merger dilakukan perseroan agar likuiditas saham meningkat dan menarik di mata investor.
Bareksa.com - Mayoritas saham properti hari ini Jumat 17 Juni 2016 bergerak naik seiring sentimen positif penurunan batas uang muka rumah yang diumumkan Bank Indonesia. Namun, harga saham tiga perusahaan properti milik Ciputra melompat lebih tinggi dibandingkan emiten lainnya di industri sama, karena berita rencana pemegang saham untuk menggabungkan ketiganya.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) diberitakan akan melebur menjadi satu emiten. Kelak, hasil peleburan itu menggunakan entitas CTRA. Langkah ini dilakukan perseroan agar likuiditas saham meningkat dan lebih menarik di mata investor.
Menanggapi isu ini, saham milik CTRA yang merupakan induk dari perusahaan-perusahaan properti milik Ciputra itu naik 8,2 persen hingga penutupan sesi pertama perdagangan siang ini menjadi Rp1.495.
Posisi bid di CTRA mencapai kalah dibandingkan offer dengan 112 ribu lot sedangkan jumlah offernya mencapai 194 ribu lot. Hingga berita ini dikeluarkan saham CTRA telah dipergadangkan hingga 669 ribu lot dengan valuasi Rp101 miliar.
Sementara itu, saham CTRS mengalami lonjakan luar biasa, dengan kenaikan 16,6 persen ke Rp2.530. Jumlah bid dan offer di saham CTRS juga relatif seimbang dengan 24 banding 23 ribu. Saham CTRS telah diperdagangkan sebanyak 124 ribu lot dengan valuasi Rp30 miliar.
Saham CTRP menjadi saham Ciputra Group yang meluncur paling tinggi dengan kenaikan 19,5 persen. Saham CTRP melonjak ke Rp705 pada jeda siang ini. Jumlah antrean beli untuk saham CTRP hampir dua kali lipat antrean jual. Angka bid untuk saham CTRP mencapai 181 ribu lot sedangkan offer mencapai 84 ribu lot.
Disclaimer: Publikasi ini hanya menampilkan dinamika perdagangan saham dari sisi jumlah permintaan (bid) dan penawaran (offer) dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.124,59 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.111,51 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.896,77 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,21 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.030,5 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang