Penipuan Investasi: Reliance Securities Polisikan Larasati
Larasati merupakan mantan Head of Wealth Management PT Reliance Securities. Kasus ini merugikan investor miliaran rupiah
Larasati merupakan mantan Head of Wealth Management PT Reliance Securities. Kasus ini merugikan investor miliaran rupiah
Bareksa.com – Kasus penipuan sejumlah investor yang menyeret nama PT Reliance Securities Tbk (RELI) berlanjut ke wilayah hukum. Manajemen Reliance akhirnya melaporkan Larasati, mantan Head of Wealth Management perusahaan itu, ke polisi dengan tuduhan penyalahgunaan merek.
Laporan dibuat dengan melampirkan bukti dokumen perjanjian investasi yang mengatasnamakan PT Reliance Securities dengan investor bernama Alwi Susanto. (Baca juga: Kesaksian Alwi Susanto, Amblas Rp4 M Gara-gara Penipuan Investasi).
“Dokumen tersebut tidak masuk akal. Dokumen yang dimiliki Alwi termasuk ke dalam kategori scam murni. Jadi, nama kami dicatut dan kami sudah laporkan ke Bareskrim,” kata kuasa hukum Reliance, Andi F. Simangunsong.
Promo Terbaru di Bareksa
Laporan dengan tanda bukti lapor No. LP/47/V/2016 disampaikan ke kepolisian pada minggu lalu setelah Reliance mendapatkan bukti-bukti dari Alwi.
Andi menerangkan ada beberapa kejanggalan dalam kasus Larasati ini. Pertama, underlying securities yang dijanjikan Larasati adalah obligasi dengan seri: FR0035. Selain itu, dalam dokumen yang diberikan oleh Alwi pada bagian penjelasan FR0035 disebutkan ada klausul “on behalf of BPJS Ketenagakerjaan”.
“Ini aneh, karena kalaupun ada FR0035, itu berhubungan dengan Surat Utang Negara dan tidak ada kaitannya dengan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
BPJS sendiri, sebagaimana telah diberitakan, juga sudah menyangkal punya kaitan dengan perkara ini.
“Kalau Reliance tidak ditipu, tapi namanya dicatut,” Andi mengatakan.
Kejanggalan berikutnya yang disoroti Andi adalah munculnya nama PT Magnus Capital yang menurutnya tidak ada hubungan sama sekali dengan Reliance. Andi menegaskan selama ini Reliance tidak pernah menggunakan pihak ketiga dalam setiap transaksi. Semua produk yang dijual Reliance akan menggunakan rekening perusahaan sendiri.
Lalu bagaimana dengan pengakuan Alwi bahwa dia meneken perjanjian investasi dengan Larasati di kantor Reliance?
Andi mengatakan bisa saja hal itu dilakukan untuk meyakinkan investor seolah-olah dia masih bekerja di kantor tersebut. “Dia itu (Larasati) ketemu masih pakai baju dan kartu nama kantor lama (Reliance) untuk meyakinkan client-nya,” ujarnya.
Larasati, menurut Andi, pun sudah mengaku jika dia telah mencatut nama Reliance dan membuka kantor di Office Eight Building lantai 16. Dalam pernyataan tertulis Larasati tertanggal 1 Juli 2015, dia menyatakan bahwa sejak 1 April 2014 sudah bukan lagi karyawan Reliance dan segala masalah hukum yang terjadi setelahnya akan menjadi tanggung jawabnya sendiri.
“Kami sempat dipanggil OJK dan Larasati mengatakan semua akan ditanggung olehnya," kata Andi.
Gambar: Surat Pernyataan Larasati, Mantan Head of Wealth Management PT Reliance Securities Tbk
Sumber: PT Reliance Securities Tbk
Andi menjelaskan pernyataan itu diteken setelah pertemuan antara Reliance dengan Larasati pada Juli 2015. Saat itu, kasusnya belum mencuat ke permukaan. "Saat itu dibiarkan karena tidak ada tindakan hukum apapun yang mungkin dilakukan. Kami tidak bisa menuntut dengan kasus penipuan karena waktu itu memang belum ada siapa pihak yang ditipu."
Selain Alwi, ada investor lain yang juga mengaku terjerat kasus serupa. (Baca: Kesaksian Korban Lain Penipuan Investasi yang Menyeret Nama Reliance)
Mengenai hal ini, Andi juga berkukuh mengatakan Larasati lah yang mesti bertanggung jawab menyelesaikannya dan kasus itu tidak ada sangkut pautnya dengan Reliance. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.