Bareksa.com - Berikut ini sejumlah berita terkait pasar dan aksi korporasi yang diambil dari sejumlah surat kabar nasional dan keterbukaan informasi.
RUU Pengampunan Pajak
Komisi XI DPR mulai membahas RUU Tax Amnesty dan menemukan tiga ganjalan. Ganjalan itu adalah 1) manfaat tax amnesty bagi penerimaan pajak, 2) tarif tebusan apakah sudah sesuai aturan atau terlalu rendah, 3) repatriasi aset yang bukan kewajiban menimbang instrumen investasi Indonesia masih terbatas.
DPR akan menggelar dengar pendapat dengan sejumlah pengusaha berkaitan dengan potensi penerimaan pajak yang sebenarnya. Sementara itu, Anggota Komisi XI dari PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan repatriasi aset percuma jika instrumen investasi masih terbatas dan tidak menguntungkan apalagi jangka waktu 3 tahun terlalu singkat.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO menargetkan bisa melakukan financial closing proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang pada 6 Juni 2016 nanti. Proyek listrik berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) itu rencananya akan didanai oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan beberapa bank lainnya.
Garibaldi Thohir, Direktur Utama ADRO, mengemukakan, pemenuhan pembiayaan tersebut mundur dua bulan dari target yang direncanakan, lantaran terhambat masalah penggunaan mata uang dalam pembiayaan tersebut. Proyek PLTU yang digarap melalui anak usaha ADRO, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 4 miliar. Sebesar 80 persen dari total investasi itu atau US$ 3,2 miliar akan didanai dari pinjaman tersebut.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
WSKT melalui anak usaha Waskita Toll Road menambah portofolio bisnis jalan tol dengan mengakuisisi 60 persen saham ruas jalan tol Kayu Agung-Palembang- Betung (Kapal Betung). Muhammad Choliq, Direktur Utama WSKT, mengatakan proses akuisisi tersebut ditargetkan rampung pekan ini. Sayang, dia enggan menyebutkan jumlah dana untuk mencaplok ruas Kapal Betung tersebut.
Ruas tol Kapal Betung sepanjang 111,69 km ini dikelola PT Sriwijaya Markmore Persada. Komposisi kepemilikan saham Sriwijaya adalah PT Kayson Company menguasai 90 persen, PT Persada Tanjung Api-Api memiliki 5 persen, PT Sriwijaya Persada memiliki 4 persen dan PT Perusahaan Daerah Prodexim memiliki 1 persen.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK)
BUKK akan melakukan penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 7 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp338 per saham. Perseroan akan meminta persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 26 Mei 2016.
Perkiraan pelaksanaan HMETD itu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB. Penambahan modal dari hasil HMETD diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan serta memperkuat struktur permodalan perseroan. Dana akan digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja perseroan.
PT Intraco Penta Tbk (INTA)
INTA mulai menggelar diversifikasi bisnis dengan merealisasikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pulau Baai, Bengkulu. Tahun depan, Intraco Penta akan groundbreaking atau melakukan pemancangan tiang perdana, sebagai tanda dimulainya pembangunan yang diperkirakan selama 3 tahun. Proyek pembangkit listrik perdana Intraco Penta itu akan menelan investasi US$ 360 juta.
INTA bermaksud mencari pinjaman US$ 270 juta dari beberapa bank untuk proyek itu. Sejauh ini proses pengajuan pinjaman masih berlangsung. Kebutuhan dana US$ 70 juta akan dipenuhi Intraco Penta dari dana milik PT Inti Daya Perkasa. Sedangkan kekurangannya dipenuhi dari pinjaman Power Construction Corporation of China Ltd.
PT Trisula International Tbk (TRIS)
TRIS menargetkan pendapatan naik 16 persen menjadi Rp1 triliun dan laba bersih naik 10 persen menjadi Rp24,8 miliar tahun ini. Emiten garmen dan ritel pakaian jadi ini akan mengakuisisi 50 persen saham PT Nissiel Garment Manufacturer senilai Rp3,3 miliar yang dapat mendorong kinerja tahun ini.
TRIS sedang mendekati tiga merek asing untuk menambah merek dagang. Tiga mereka itu adalah Prada dan Bonita dari Eropa dan Guess dari Amerika. Adapun belanja modal tahun ini sekitar US$1 juta untuk kebutuhan manufacturing dan pembelian tanah untuk kantor dan gudang.