Kesaksian Korban Lain Penipuan Investasi yang Menyeret Nama Reliance
Selain Alwi, ada 8 nasabah lain yang mengaku tertipu Rp5,4 miliar. Semua berinvestasi melalui agen yang sama.
Selain Alwi, ada 8 nasabah lain yang mengaku tertipu Rp5,4 miliar. Semua berinvestasi melalui agen yang sama.
Bareksa.com - Korban penipuan investasi yang menyeret nama PT Reliance Securities dan PT Magnus Capital mulai bermunculan. Bareksa menghimpun kesaksian dari sejumlah nasabah lain yang juga mengaku menjadi korban, selain Alwi Susanto dan adiknya, Sutanni. (Baca juga: Kesaksian Alwi Susanto, Amblas Rp4 M Gara-gara Penipuan Investasi).
Salah satu di antaranya adalah Budi Tri Hariyanto, seorang investor yang berdomisili di Jakarta. Diwawancarai Bareksa pada 4 Mei 2015, Budi mengungkapkan, dana investasinya senilai lebih dari Rp1 miliar juga raib seperti Alwi Susanto
Semula, oleh salah satu agen di bawah Larasati--yang mengaku sebagai Head of Wealth Management PT Reliance Securities Tbk--Budi ditawari sebuah produk investasi dengan imbal hasil tetap (fixed rate) sebesar 12,5 persen jika menempatkan dana selama satu tahun. Sedangkan, jika dia menempatkan selama enam bulan, bunga yang dijanjikan sebesar 12 persen, akan diberikan di akhir periode investasi. Adapun underlying asset dari investasi tersebut diterangkan berupa Surat Utang Negara FR0035.
Promo Terbaru di Bareksa
Tidak langsung percaya, Budi lalu mengecek ke website KSEI dan mendapati keterangan bahwa obligasi yang disebutkan dalam perjanjian memberikan kupon sebesar 12,9 persen. Maka itu, dia pun tidak menaruh curiga.
Tidak seperti Alwi Susanto yang menandatangani perjanjian di kantor Reliance, Budi menandatangani perjanjian investasi di luar kantor Reliance. Namun, ia mengatakan sempat mengecek keberadaan kantor Reliance di Menara Batavia dari luar. “Saya tanya sama satpam apakah betul di situ kantor Reliance, dijawab iya,” tuturnya.
Sama halnya dengan Alwi, dia disodori perjanjian di mana dia diminta mentransfer dana ke rekening atas nama PT Magnus Capital, bukan PT Reliance Securities. Semula merasa aneh, Budi sempat menanyakan hal ini kepada agen Larasati. Agen itu menerangkan bahwa skema investasi ini memang melibatkan pihak ketiga di mana Magnus Capital bertindak sebagai pihak penerima dana. Budi percaya dan mentransfer dana pada 12 Maret 2015.
Grafik: Kronologi Kasus Penipuan Investasi Budi Tri Hariyanto
Sumber: Bareksa.com
Namun, ketika jatuh tempo pada 12 Maret 2016, dana yang dijanjikan tidak kunjung cair, Budi sempat datang ke kantor Reliance. Namun pihak Reliance menunjukkan memo internal bahwa Larasati sudah tidak bekerja lagi di perusahaan itu per 1 April 2014. Memo ditandatangani dua direktur Reliance, yakni Agung Kameswara dan Esterlita Widjaja, pada 6 Juli 2015.
Budi masih bisa menghubungi Larasati hingga 15 April 2016, namun tidak kunjung mendapat solusi. Akhirnya, Budi lantas melapor ke OJK pada 27 April kemarin.
Soal pengalamannya berinvestasi, Budi mengatakan sebelum kasus ini dia belum pernah berinvestasi secara langsung di saham maupun obligasi. Dia hanya pernah berinvestasi di obligasi korporasi melalui agen yang sama. Ia juga mengungkapkan tidak diminta membuka rekening efek di PT Reliance Securities ketika menandatangani perjanjian. Baru belakangan dia mengetahui bahwa untuk berinvestasi di obligasi, dia perlu membuka rekening efek dan terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Gambar: Memo Internal Reliance
Sumber: Bareksa
Yang mengkhawatirkan, Budi mengungkapkan ada tujuh nasabah lain bernasib seperti dirinya. Semua berinvestasi melalui agen yang sama. "Ada tujuh orang lain dengan total dana Rp4,1 miliar, ditambah saya Rp1,3 miliar."
Setelah kasus ini muncul ke permukaan, manajemen Reliance memuat peringatan di website resminya bahwa ada penipuan yang mengatasnamakan perwakilan Reliance. Tertulis: manajemen Reliance mengimbau nasabah untuk berhati-hati menerima penawaran palsu yang melibatkan pihak lain yang sama sekali tidak mempunyai hubungan bisnis apa pun dengan Reliance. Diterangkan juga di situ bahwa belakangan ini muncul sejumlah penawaran investasi berbasis produk pasar modal yang mengatasnamakan kerja sama Reliance dengan PT Magnus Capital, tapi dana investasi diminta untuk ditransfer ke Magnus Capital. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.