Potensi Penjualan Rp60 Triliun Jadi Alasan Agung Podomoro Buru Proyek Reklamasi
Pluit City akan menyediakan kebutuhan lahan Agung Podomoro sampai dengan 10 tahun mendatang
Pluit City akan menyediakan kebutuhan lahan Agung Podomoro sampai dengan 10 tahun mendatang
Bareksa.com - Kasus Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Ariesman Widjaja yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK atas dugaan suap kepada oknum DPRD DKI Jakarta menambah catatan negatif risiko bisnis di Indonesia. Pasalnya lahan reklamasi yang menjadi polemik justru menjadi salah satu katalis investor menanamkan investasi di Indonesia.
Sebelum kasus ini bergulir, Agung Podomoro diprediksi perusahaan sekuritas asing Deutsche Verdhana akan meraup potensi pendapatan pra penjualan (marketing sales) Rp50 sampai 60 triliun dari Pluit City -- nama proyek reklamasi milik Agung Podomoro --, seperti dikutip dari laporan riset yang diedarkan ke nasabah Januari 2015 lalu.
Angka ini tentunya akan mendorong pertumbuhan penjualan Agung Podomoro yang mulai terhambat. Jika ditarik sembilan tahun ke belakang rata-rata penjualan Agung Podomoro memang tumbuh hingga 32 persen per tahun. Tetapi jika ditelaah lebih dalam, hal ini terjadi karena adanya lonjakan penjualan pada tahun 2010 dan 2011. Sementara tiga tahun ini rata-rata pertumbuhan penjualan hanya 8,6 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Tahun 2011 lalu penjualan Agung Podomoro melonjak hingga 126 persen akibat penjualan apartemen yang naik 82 persen menjadi Rp2,6 triliun dari sebelumnya Rp1,4 triliun. Pada tahun 2010 atau satu tahun sebelumnya, perseroan melakukan investasi pada proyek Green Bay pluit sebesar Rp592 miliar. Proyek superblok yang dibangun di pinggir laut ini, terdiri dari mall dan apartemen yang dibangun di atas tanah seluas 12,5 hektar.
Grafik: Penjualan APLN
Sumber: Agung Podomoro Land
Tak pelak proyek reklamasi Pluit City menjadi tumpu megaproyek bagi Agung Podomoro untuk kembali menggenjot penjualan. Proyek yang dikelola Agung Podomoro melalui anak usahanya PT Muara Wisesa Samudera (MWS), merupakan salah satu bagian dari proyek reklamasi Jakarta yang terletak di pesisir Pluit dengan luas area yang direncanakan 161 hektare (1,6 juta meter persegi). Jika proyek ini berhasil meluncur, maka persediaan lahan yang dimiliki Agung Podomoro akan melonjak drastis.
Berdasarkan data yang diterbitkan Agung Podomoro, perseroan tercatat memiliki total lahan (landbank) sebesar 367 hektar. Proyek reklamasi Pluit City akan menambah 48 persen total lahan yang dimiliki tahun lalu. Dalam perhitungan proyek Pluit City akan menyediakan kebutuhan lahan Agung Podomoro sampai dengan 10 tahun mendatang. (np)
Grafik: Lahan Tersedia (Landbank) APLN
sumber: Agung Podomoro Land
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.