MARKET FLASH: JSMR Siapkan Jalan Layang Rp11 T; ELSA Beli Kapal Seismik
BIRD dan TAXI prediksi pendapatan naik dengan penurunan tarif; Laba SCMA naik 4,7%
BIRD dan TAXI prediksi pendapatan naik dengan penurunan tarif; Laba SCMA naik 4,7%
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional dan keterbukaan informasi publik:
RUU Tax Amnesty
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan Rancangan Undang-Undang Tax Amnesty akan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat pada April ini. Menteri Keuangan mengaku sudah berkomunikasi dan melobi sejumlah anggota dewan. Sementara itu, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) akan dibahas Mei.
Promo Terbaru di Bareksa
Jadwal pembahasan dengan DPR itu sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo pada Senin. Akan tetapi, detail RUU Tax Amnesty belum dapat diungkapkan. Untuk mengantisipasi kekurangan penerimaan pajak akan ada efisiensi belanja guna menjaga agar anggaran tetap sehat dan sesuai porsi yang telah ditetapkan.
PT Elnusa Tbk (ELSA)
ELSA membeli sebuah kapal seismik melalui anak usahanya PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), menandai keseriusan perseroan untuk mendukung kegiatan eksplorasi migas di laut. Perseroan telah menandatangani perjanjian pembelian kapal dari perusahaan kapal seismik kelas dunia.
Meski harga kapa tersebut tidak disebutkan, Direktur Utama ELSA Syamsurizal Munaf memberi ilustrasi harga kapal sejenis yang dibuat pada 2016 sekitar US$230 juta. Kapal itu berkapasitas 12 streamer dengan panjang masing-masing streamer mencapai 10 kilometer.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
JPFA sudah menyiapkan strategi mengantisipasi kelebihan stok dan ancaman kerugian kurs. Emiten pakan ternak ini akan melakukan hedging dan buyback utang utuk mengurangi beban keuangan.
Saat ini, JPFA memiliki pinjaman modal kerja berbentuk obligasi dolar senilai US$22 juta. Pada tahun ini, perseroan akan memangkas beban tersebut dengan kas internal sehingga keuangan lebih sehat.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
JSMR menyiapkan dana hingga Rp11 triliun untuk investasi pembangunan jalan tol Jakarta Layang sepanjang 37 kilometer. Perusahaan pelat merah tersebut juga berencana menggandeng sejumlah investor lain dalam proyek itu.
Biaya konstruksi jalan layang diperkirakan mencapai Rp300 miliar per kilometer, lebih mahal dibanding harga pembangunan jalan tol biasa sekitar Rp100 miliar per kilometer. Jalan layang ini membentang dari Karawang Barat hingga Cikunir, di atas jalan tol Jakarta - Cikampek yang sudah ada dikelola JSMR.
Tarif Taksi Turun
Dua emiten taksi, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) memperkirakan target pendapatan tahun ini terpenuhi berkat peningkatan volume angkutan seiring dengan penurunan tarif dasar taksi akibat harga bahan bakar minyak yang rendah. TAXI menargetkan pendapatan tahun ini naik 3 persen menjadi Rp1 triliun dan BIRD memproyeksikan tumbuh 18 persen menjadi Rp6,45 triliun.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) menetapkan tarif buka pintu turun Rp1.000 menjadi Rp6.500 dan tarif per kilometer turun Rp500 menjadi Rp3.500. Organda telah memberi waktu bagi operator taksi menurunkan tarif hingga 7 April 2016.
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
SCMA membukukan laba bersih Rp1,5 triliun pada 2015, naik 4,7 persen dibanding perolehan pada tahun lalu. Pencapaian laba bersih seiring dengan pertumbuhan pendapatan 4 persen menjadi Rp4,2 triliun.
Arus kas SCMA akhir tahun lalu sebesar Rp685,7 miliar. Liabilitas meningkat menjadi Rp1,1 triliun sementara ekuitas tercatat sebesar Rp3,4 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.