Tarif Listrik Kembali Dipangkas, Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Sritex ?
Penurunan ini merupakan ke empat kalinya pada 2016 dan tarif baru tersebut akan berlaku mulai 1 April 2016
Penurunan ini merupakan ke empat kalinya pada 2016 dan tarif baru tersebut akan berlaku mulai 1 April 2016
Bareksa.com –. PT PLN (Persero) kembali menurunkan tarif listrik untuk 12 golongan pelanggan yang menggunakan skema tarif penyesuaian (adjustment). Penurunan ini merupakan ke empat kalinya pada 2016 dan tarif baru tersebut akan berlaku mulai hari ini (Jumat, 1 April 2016).
Tabel : Penurunan Tarif Listrik Sepanjang Januari - April 2016
Promo Terbaru di Bareksa
sumber : PLN
Pelanggan golongan tarif listrik konsumen Tegangan Rendah (TR) adalah rumah tangga kecil (R1) dengan kapasitas 1.300 volt ampere (VA) dan 2.200 VA; rumah tangga sedang (R2) dengan kapasitas 3.500-5.500 VA; rumah tangga besar (R3) kapasitas di atas 6.600 VA; bisnis menengah (B2) 6,6 - 200 kilo volt ampere (kVA); pemerintah sedang (P1) dengan kapasitas 6,6-200 kVA; dan penerangan jalan (P3).
Sementara pengguna golongan tarif tarif listrik konsumen Tegangan Menengah (TM) adalah bisnis besar (B3) dengan kapasitas di atas 200 kVA; industri menengah (I3) kapasitas di atas 200 kVA; pemerintah besar (P2) di atas 200 kVA.
Untuk tarif listrik konsumen Tegangan Tinggi (TT) adalah Industri skala besar dengan kapasitas di atas 30.000 kVA.
Penurunan tarif pada April ini dapat dimanfaatkan konsumen, khususnya industri untuk meningkatkan daya saing produksinya. Perusahaan manufaktur pengguna listrik dipastikan mendapat manfaat dari kebijakan ini. Contohnya perusahaan di industri tekstil, banyak menggunakan listrik dalam proses produksinya.
Berdasarkan data laporan keuangan per akhir 2015, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menanggung biaya listrik dan air sebesar US$30 juta dolar dalam operasionalnya atau 49 persen dari total biaya produksi tidak langsung yang mencapai US$61 juta. Bahkan, SRIL sampai berniat membangun pembangkit tenaga listrik sendiri untuk meraih efisiensi produksi. (Baca juga: SRIL Investasi Pembangkit Listrik, Apa Untungnya?)
"Penurunan tarif listrik ini akan memberi dampak positif bagi perusahaan karena dapat meringankan biaya produksi," ujar Sekretaris Perusahaan Welly Salam kepada Bareksa hari ini.
Namun, Welly belum dapat memastikan besaran efisiensi yang diperoleh perusahaan dari penurunan tarif listrik tersebut.
Di bursa saham, sentimen penurunan harga listrik ini mengangkat harga SRIL. Sejak akhir Januari hingga penutupan perdagangan kemarin (Kamis, 31 Maret 2016) harga saham SRIL telah naik 25,9 persen menjadi Rp323.
Grafik: Pergerakan Harga Saham SRIL, ERTX dan PBRX 31 Januari- 31 Maret 2016
Sumber: Bareksa.com
Selain SRIL, perusahaan tekstil lainnya juga mendapat keuntungan dari penurunan tarif listrik ini di antaranya PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Tapi, peningkatan harga kedua saham perusahaan tekstil itu ternyata tidak setinggi penguatan SRIL. Harga saham ERTX sampai penutupan kemarin hanya meningkat 6,67 persen menjadi Rp1.120 per saham, sementara PBRX menguat 16,55 persen menjadi Rp500.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.