Bareksa.com - Perusahaan investasi asing asal Skotlandia Aberdeen Asset Management memborong saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Pembelian saham produsen semen swasta Indonesia ini dilakukan beruntun pada 22 - 24 Maret 2016.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Aberdeen tercatat membeli 13.660.100 lembar saham INTP pada kisaran harga Rp19.846 - 20.447 per saham. Pasca transaksi ini, kepemilikan Aberdeen pada INTP meningkat menjadi 9,10 persen dari sebelumnya 8,73 persen.
Pembelian oleh Aberdeen ini dilakukan pasca perusahaan semen itu melaporkan kinerja yang kurang memuaskan. Sepanjang 2015, pendapatan INTP menurun menjadi Rp17,79 triliun atau anjlok 11 persen dibanding pendapatan 2014 sebesar Rp19,99 triliun.
Grafik: Pendapatan & Laba Bersih Indocement
sumber: Laporan Keuangan
Pada 2015, INTP juga menjadi salah satu perusahaan semen yang kehilangan pangsa pasar terbesar, yakni menjadi 27,8 persen dari sebelumnya 30,4 persen. Kesulitan tersebut mendorong penurunan laba bersih INTP menjadi Rp4,3 triliun dari sebelumnya Rp5,29 triliun.
Penurunan kinerja ini tentunya turut berdampak pada penurunan harga saham perusahaan. Data BEI menunjukkan sejak awal tahun sampai dengan penutupan perdagangan kemarin (Selasa, 29 Maret 2016) harga saham INTP merosot 11,76 persen ke level Rp19.700 per saham. Padahal pada akhir 2015, harga saham INTP masih bertengger di kisaran Rp22.325 per saham.
Grafik: Return Saham Perusahaan Semen
sumber: Bareksa.com
Jika dibandingkan dengan emiten produsen semen lainnya, harga saham INTP menurun paling dalam.