Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional dan keterbukaan informasi publik:
PT XL Axiata Tbk (EXCL)
XL mengumumkan penjualan menara senilai Rp3,57 triliun kepada pemenang lelang, yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Seiring dengan penjualan 2.500 menara tersebut, XL akan menyewa kembali 2.432 menara sebagai penyewa utama (anchor tenant).
Dalam keterbukaan informasi, XL mengatakan akan menggunakan dana penjualan menara untuk melunasi sebagian utang dan menurunkan biaya bunga utang. Selain itu, operator telekomunikasi seluler ini akan lebih fokus terhadap bisnis inti dan meningkatkan nilai tambah.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG kembali membidik tender proyek pembangkit listrik yang ditawarkan pemerintah, setelah sebelumnya kalah dalam proyek 2.000 megawatt (MW) senilai US$3,8 miliar. Perseroan mengincar proyek power plant dengan mengikuti tender satu PLTU yang merupakan program pemerintah 35.000 MW.
Investasi power plant akan menggunakan kas internal dan pinjaman bank. Produsen batu bara itu telah memiliki komitmen pendanaan dari 35 bank lokal dan asing, termasuk pinjaman tersedia US$250 juta dari enam bank.
PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT)
ISAT membukukan pendapatan Rp26,76 triliun pada 2015, naik 11,1 persen dari tahun sebelumnya Rp24,08 triliun seiring dengan kenaikan pendapatan seluler. Rugi bersih perseroan mengecil 34,8 persen menjadi Rp1,3 triliun dibanding Rp2 triliun sebelumnya.
Pendapatan seluler yang berkontribusi 82 persen terhadap total revenue meningkat 12,4 persen pada 2015. Hal itu disebabkan peningkatan pendapatan data, SMS telepon dan VAS. Jumlah pelanggan selular per 2015 sebanyak 69,7 juta pelanggan.
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
AISA sedang mematangkan rencana pelepasan saham dua anak usahanya, yaitu PT Golden Plantation Tbk (GOLL) dan PT Dunia Pangan pada tahun ini. Sejumlah investor strategis asal Tiongkok, Malaysia dan Singapura sedang berdiskusi dengan perseroan.
Setelah penawaran perdana (IPO) sebesar 21,83 persen saham GOLL ke publik, perseroan akan melepas kepemilikan 78,17 persen sisanya kepada investor strategis. AISA akan menggunakan hasil penjualan untuk ekspansi.
Fraksi Harga Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan usulan perubahan fraksi harga saham (tick price) menjadi lima kelompok, dari tiga kelompok saat ini. Usulannya, kelompok pertama harga saham Rp50 - 200 per saham memiliki fraksi Rp1. Kelompok kedua, harga Rp200 - 500 memiliki fraksi Rp 2. Kelompok ketiga harga Rp500 - 2.000 memiliki fraksi Rp 5. Kelompok keempat, harga Rp2.000 - 5.000 memiliki fraksi harga Rp10. Kelompok lima, harga saham Rp5.000 memiliki fraksi Rp 25.
Namun, usulan ini masih menunggu keputusan OJK. Saat ini, aturan fraksi harga adalah pertama, harga saham antara Rp50 - 500 per saham memiliki fraksi harga Rp 1. Kedua, harga saham Rp500 - 5.000 memiliki fraksi harga Rp5. Ketiga, harga saham di atas Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp25.
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)
SMCB memberi pinjaman senilai Rp200 miliar kepada perusahaan terafiliasi, yaitu PT Lafarge Cement Indonesia (LCi) dalam rangka pembiayaan modal kerja dan operasional. Pinjaman diberikan pada 23 Maret 2016 dan jatuh tempo setahun setelahnya.
Pemberian pinjaman berdasarkan kebutuhan LCi untuk mendukung kegiatan utama perseroan, dibandingkan menyimpan dana tersebut dalam bentuk deposito. Selain itu, suku bunga yang ditetapkan SMCB kepada LCi lebih rendah daripada suku bunga acuan bank.