BSDE - Astra Ungguli CMNP Dalam Tender Tol Serpong Balaraja, Saham Masih Lemah

Bareksa • 24 Mar 2016

an image
Kendaraan memasuki area gerbang tol di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Pembeli terbesar saham ASII berasal dari Maybank Kim Eng Securities dengan total transaksi bersih 58.220 lot

Bareksa.com - Panitia Pelelangan Pengusahaan Tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) hari ini (Kamis, 24 Maret 2016) memastikan Konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan anak usaha PT Astra Internasional Tbk, yaitu PT Astratel Nusantara dan PT Trans indo Karya, memenangkan tender proyek jalan tol Serpong - Balaraja. Hal tersebut terungkap dalam surat revisi pengumuman pelelangan pengusahaan jalan tol Serpong - Balaraja yang dikirimkan oleh BPJT kepada manajemen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Sebagaimana diketahui, pada  22 Maret 2016, CMNP mengirim keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa perseroan telah menerima surat pengumuman dari BPJT yang berisi pengumuman bahwa CMNP memenangkan tender tol Serpong - Balaraja. Namun, BPJT merevisi pengumuman yang dibuat pada hari sebelumnya dan menempatkan konsorsium BSDE di peringkat teratas.

Dalam keterbukaan informasi CMNP pada hari ini disebutkan bahwa BPJT telah melakukan kesalahan cetak atas surat panitia pelelangan pengusahaan jalan tol Serpong - Balaraja yang sebelumnya memenangkan CMNP dalam tender tol Serpong - Balaraja.  

Sebagai informasi, BPJT menerapkan penilaian tender dengan menggunakan metode penawaran tarif tol awal terendah (Golongan I) dengan hak menyamakan penawaran (right to match) oleh BSDE sebagai pemrakarsa. Pada saat penawaran awal, CMNP memberi penawaran dengan tarif tol awal (Golongan I) Rp888 per kilometer, sedangkan konsorsium BSDE menyampaikan tarif tol awal Rp1.500 per kilometer.

Selanjutnya, konsorsium BSDE menggunakan haknya untuk menyamakan penawaran sehingga penawaran tarif tol awal menjadi Rp888 per kilometer. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, konsorsium BSDE dinyatakan memenangkan pelelangan pengusahaan jalan tol Serpong - Balaraja.  

Dengan demikian, konsorsium yang dibentuk antara BSDE dengan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini, berhasil memenangkan proyek yang diperkirakan menelan investasi Rp6,05 triliun. BSDE menguasai 50 persen dari konsorsium tersebut. Sementara Astratel Nusantara dan Trans indo Karya masing-masing menguasai 25 persen saham konsorsium.

Namun, atas kesalahan yang terjadi panitia pelelangan memberi tenggat waktu kepada CMNP hingga Selasa 29 Maret 2016 untuk mengajukan sanggahan secara tertulis beserta dengan bukti-bukti terjadinya penyimpangan apabila berkeberatan dengan hasil pelelangan ini.  

Sementara itu, sampai dengan jam 15.00 perdagangan saham hari ini, harga saham ketiga perusahaan tersebut masih kompak melemah. Saham Astra (ASII) melemah 1,01 persen ke level Rp7.325 per saham, BSDE turun 1,07 persen, sementara CMNP turun 2,51 persen, di tengah tertekannya indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 0,41 persen ke level 4.834,14.

Maybank Kim Eng Securities tercatat sebagai  pembeli besar saham ASII, dengan total transaksi bersih 58.220 lot, diikuti Nomura Indonesia 14.777 lot. Sementara penjual terbesar Indo Premier Securities sebanyak 30.899 lot. BSDE banyak dibeli melalui Credit Suisse sebanyak 49.414 lot dan banyak dijual melalui Merrill Lynch Indonesia sebanyak 44.294 lot.

CMNP yang mengalami penurunan harga saham paling dalam di antara ketiga saham tersebut, hari ini tidak banyak ditransaksikan. Saham perusahaan operator jalan tol ini banyak dijual melalui Bahana Securities sebanyak 14 lot, sementara pembeli terbesar Valbury Asia Securities sebanyak 28 lot.