Ekspansi Tinggi, Benarkah Laba RS Siloam Tahun 2015 Menciut?
Anjloknya laba RS Siloam lebih disebabkan kenaikan beban depresiasi yang sifatnya non kas.
Anjloknya laba RS Siloam lebih disebabkan kenaikan beban depresiasi yang sifatnya non kas.
Bareksa.com – Tingginya beban depresiasi akibat ekspansi yang dilakukan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membuat laba bersih menyusut. Tetapi positifnya lonjakan dari segi pendapatan menunjukan hasil atas ekspansi tersebut.
Laporan keuangan tahun 2015 yang baru dirilis memperlihatkan penurunan laba 11 persen menjadi Rp62 miliar. Sehingga laba bersih per saham SILO turun menjadi Rp60,89 per saham dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp62,14 per saham.
Tetapi sepanjang Januari - Desember 2015, angka pendapatan SILO melonjak 24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp4,1 triliun. Lonjakan ini terjadi akibat peningkatan kapasitas rumah sakit yang telah beroperasi lebih dari satu tahun (mature).
Promo Terbaru di Bareksa
Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization / EBITDA) juga masih tumbuh 23 persen menjadi Rp 574 miiar, tidak berbeda jauh dengan pertumbuhan pendapatan. Artinya menyusutnya laba SILO terjadi akibat peningkatan beban depresiasi dan amortisasi.
Peningkatan beban ini sebetulnya tidak mempengaruhi arus kas SILO karena tidak ada nilai kas riil yang dibayarkan atas beban tersebut. Biaya ini meningkat seiring dengan bertambahnya kapasitas rumah sakit yang merupakan aset perusahaan.
Grafik: Kinerja Keuangan Siloam Hospital 2012 - 2015 (Rp juta)
Sumber: IDX, Bareksa.com
Saat ini SILO memiliki 20 rumah sakit yang tersebar di 14 provinsi dengan 7 rumah sakit dalam tahap mature. Di tahun 2017 perseroan menargetkan memiliki 50 rumah sakit dengan proyeksi kunjungan pasien meningkat 7,5 kali lipat menjadi 15 juta pasien per tahun.
Gencarnya ekspansi Siloam dinaungi risiko. Manajemen SILO dalam rilis keterangan laporan keuangan mengungkapkan adanya keterlambatan dalam proyek pembangunan rumah sakit. Tercatat rumah sakit yang telah dibangun di Yogyakarta dan Labuan Bajo di tahun 2015 masih menunggu proses perizinan pemerintah. (np)
Grafik: Laba Tahun Berjalan Rumah Sakit Yang Dimiliki SILO 2014 - 2015 (Rp juta)
Sumber: IDX, Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.