Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA)
Anak Usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Santosa Agrindo dan PT Austasia Stockfeed memenuhi penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dengan menyampaikan klarifikasi atas dugaan keterlibatan kartel daging sapi.
Safuan KS, Head of Country Indonesia Beef Division Japfa Comeed Indonesia menjelaskan bahwa kedua perusahaan tersebut tidak terlibat dalam kartel daging sapi yang menyebabkan harga komoditas pangan itu melonjak di pasar. Menurut dia, lonjakan harga daging sapi pada kuartal III-2015 merupakan dampak dari minimnya stok sapi bakalan seiring keputusan pemerintah untuk mengurangi kuota impor sapi.
Bursa Efek Indoneisa (BEI)
BEI berencana mengkaji lagi nilai beli kembali (buyback) saham anggota bursa bila sebagian anggota bursa berpendapat tawaran dari bursa terlalu rendah. Sebelumnya, dari survei yang digelar Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) kepada 115 angota bursa, terkuak sebagian besar anggta bursa tidak mau melepas sahamnya kepada BEI.
Kalaupun ada anggota bursa yang berminat melepas kepemilikan sahamnya, mereka meminta harga buyback saham di atas Rp7,5 miliar. Otoritas bursa tengah mengkaji nilai buyback per saham yang saat ini di kisaran Rp7- 8 miliar.
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
MPPA mengklaim belum akan mengeksekusi opsi pembelian saham PT Global Ecommerce Indonesia (GEI), pemilik Mataharimall. Director of Corporate Communication MPPA Danny Kojongian mengatakan perseroan baru mengeksekusi opsi pembelian saham GEI sebesar 5 persen. MPPA masih memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikan sampai 10 persen.
Sementara di sisi lain, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) telah lebih dulu mengeksekusi opsi pembelian saham GEI. Per Januari 2016, LPPF telah mengucurkan dana sebesar Rp179,77 miliar untuk membeli meningkatkan kepemilikan pada GEI menjadi 10 persen.
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)
Felda Global Ventures Holdings Bhd (FGV) melibatkan induk usahanya, yakni Federal Land Development Authority (FELDA), dalam proses negosiasi akuisisi saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Terlibatnya Felda menambah daftar perusahaan terafiliasi FGV yang turut serta dalam kesepakatan tersebut.
CEO FGV Datuk Mohd Emir Macani Abdullah mengatakan, perundingan rencana akuisisi BWPT diperkirakan rampung pada Maret 2016. "Kesepakatan baru ini depelopori Tan Sri Mohd Isa Abdul Samad, yang merupakan Chairman Felda sekaligus FGV," Kata Emir seperti dilansir StarBizWeek, akhir pekan lalu. Dia menegaskan, ketentuan dari perjanjian bakal diselesaikan bulan depan.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PWON siap menggelontorkan dana sebesar Rp400 - 500 miliar untuk pembebasan tanah tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga ketersediaan lahan perseroan. Direktur Pakuwon Ivy Wong mengatakan, dana yang telah disediakan tersebut di luar belanja modal perseroan sebesar Rp2 triliun. "Dana untuk akuisisi ini dari kas internal," jelas Ivy seperti dikutip dari Investor Daily.
Sebagai informasi, saat ini total land bank yang dimiliki Pakuwon tercatat sebesar 457 hektare yang tersebar di seluruh proyek-proyek eksisting perseroan dan ditambah lahan yang belum dikembangkan di TB Simatupang seluas 4,5 hektare.