Harta 62 Orang Terkaya Dunia = Harta Separuh Populasi Penduduk Miskin Dunia

Bareksa • 18 Jan 2016

an image
Presiden Joko Widodo mengecek tumpukan karung berisi beras yang diangkut truk ketika meresmikan penyaluran serentak beras miskin (raskin) dan operasi pasar beras tahun 2015 di Gudang Beras Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/2). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ketimpangan kekayaan semakin melebar semenjak 2010.

Bareksa.com - Lembaga Sosial pemberantasan kemiskinan Internasional, Oxfam, mengungkapkan kesenjangan di seluruh dunia semakin meninggi. Hal ini ditandai dengan semakin berjayanya orang super kaya dan semakin terpuruknya penduduk miskin.

Dalam rilisnya, Oxfam menyebutkan kekayaan 62 paling kaya di dunia setara dengan kekayaan setengah populasi orang termiskin di 'Planet Bumi' ini. Angka ini memburuk karena tepat lima tahun lalu separuh kekayaan orang termiskin di dunia masih setara dengan kekayaan 388 orang paling kaya di dunia.

Presiden Oxfam Amerika Raymond C. Offenheiser mengatakan kekayaan 62 orang terkaya di dunia ini sama dengan 3,5 miliar penduduk termiskin dunia. Harta penduduk termiskin di dunia ini bahkan menurun 41 persen sejak 2010.

"Kekuatan dan keleluasaan yang diberikan kepada mereka membuat kesenjangan antara orang terkaya dan termiskin membuat sejarah baru yang tidak pernah ada sebelumnya," katanya seperti dilansir CNBC.

Raymond mengatakan ketimpangan ini tidak akan berdampak baik bagi dunia. Saat ini memang pemimpin-pemimpin dunia berbicara mengenai ketimpangan, tapi dalam 12 bulan terakhir ketimpangan melebar dengan cepat.

Data yang diambil dari laporan orang terkaya versi majalah Forbes dan penyebaran data kemakmuran Credit Suisse menunjukkan bahwa kekayaan 62 orang terkaya naik setengah triliun dolar menjadi $1,76 triliun. Adapun  kekayaan setengah orang termiskin dunia turun satu triliun dolar.

Laporan terpisah dari Pew Research Center, seperti dilansir CNN Money, menemukan bahwa kemiskinan di dunia sudah menurun hingga setengahnya selama sepuluh tahun terakhir. Namun, 71 persen populasi penduduk dunia masih berada di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan US$10 atau kurang setiap harinya.

Untuk penduduk menengah dunia sudah berlipat ganda dari hanya 13 persen penduduk dunia pada 2011. Jumlah ini masih terlalu kecil bagi total populasi dunia.

Oxfam mengungkapkan pemerintah di seluruh dunia seharusnya meninjau kembali kebijakan keringanan saham kepada para orang super kaya. Jika hal ini dilakukan maka Oxfam memperkirakan akan ada tambahan pemasukan $7,6 triliun dari pajak orang super kaya tersebut.