Bareksa.com - Minyak mentah dunia saat ini dalam kondisi kelebihan pasokan (oversupplied) akibat produksi yang berlebih dari Amerika Serikat dan juga organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) yang menolak untuk mengurangi produksinya.
Grafik : Pasokan Minyak Mentah OPEC dan Non-OPEC
Sumber : Financial Times
Harga minyak mentah dunia berpotensi turun lebih jauh lagi bila Iran kembali mengekspor minyak mentah seiring diangkatnya sanksi internasional yang diperkirakan terjadi pada Januari 2016. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) hari ini (Rabu, 16 Desember 2015) diperdagangkan pada US$ 36,87 per barrel.
Grafik : Harga Minyak Mentah Jenis WTI
Sumber : Bloomberg
Apakah anjloknya harga minyak mentah dunia juga dapat menurunkan harga BBM premium?
JP Morgan dalam laporan risetnya mempertanyakan mengapa hingga saat ini pemerintah belum menurunkan harga BBM premium karena harga minyak mentah telah turun 26 persen. Harga BBM Premium sendiri belum berubah sejak Maret 2015.
Grafik : Perubahan harga Ron 88 (Premium), Minyak Mentah dan Kurs Rupiah
Sumber : Riset JP Morgan
Penurunan harga minyak dunia itu sudah diperhitungkan oleh pemerintah. Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I GN Wiratmaja Puja kemarin (15 Desember 2015) mengutarakan bahwa harga premium akan dievaluasi lagi. "Insya Allah bisa turun, nanti menteri yang menjelaskan. Tapi sudah kami hitung, sudah kami analisis, sudah kami tentukan parameter-parameternya,” kata dia.