BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Kisah Saham TRAM Sejak "Cemerlang" Hingga Mati Suri di Rp50

Bareksa16 Desember 2015
Tags:
Kisah Saham TRAM Sejak "Cemerlang" Hingga Mati Suri di Rp50
Kapal kargo melintas menjelang matahari terbenam, di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Selasa (17/3). Badan Pusat Statistik Sumbar merilis ekspor hasil pertanian yang diangkut melalui Pelabuhan Teluk Bayur pada Februari 2015, meningkat sebesar 47,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

TRAM mengumumkan utang gagal bayar yang dimiliki oleh anak usahanya Trada Samudera Bangsa Pte. Ltd.

Bareksa.com - Perusahaan perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) mengumumkan utang gagal bayar yang dimiliki oleh anak usahanya Trada Samudera Bangsa Pte. Ltd. Utang gagal bayar ini dicairkan dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Berita tersebut semakin memberatkan harga saham emiten ini untuk bergerak dari "tidurnya."

Utang yang ditarik dari Bank Mandiri cabang Singapura tersebut dinyatakan default (gagal bayar) dalam surat bertanggal 24 November 2015. Surat tersebut mengharuskan Trada Samudera Bangsa untuk membayar utang pokok senilai US$13,48 juta dan tunggakan bunga serta biaya lainnya. Mandiri merupakan kreditor terbesar kedua TRAM per September 2015. (selengkapnya baca: Utang TRAM Default, Apa Dampaknya Terhadap Bank Mandiri sebagai Kreditor?)

Masalah utang itu bukan yang pertama kali. Sebelumnya, perseroan juga dinyatakan gagal bayar oleh International Finance Corporation (IFC), kreditor terbesarnya. Seiring dengan masalah utang itu, saham TRAM harus terhempas ke harga Rp50 per lembarnya-- Rp 50 adalah nilai saham terendah di Bursa Efek Indonesia. Saham TRAM sudah terbaring di posisi terendah semenjak pertengahan 2015.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada 2014, TRAM mencatatkan rugi bersih hingga $34,23 juta. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya TRAM sempat membukukan laba sebesar $1,63 juta. Selain penurunan pada pendapatan, kerugian tersebut akibat adanya penurunan nilai aset tetap. Buruknya kinerja TRAM berawal dari kecelakaan yang dialami oleh kapal mereka. (Baca juga:2014 TRAM Rugi $34,23 Juta Akibat Turunnya Aset Pertanggungan Asuransi Kapal)

Pada 23 September 2011, kapal FSO Lentera bangsa milik TRAM terbakar. Kebakaran ini menurunkan aset tetap perseroan sebesar $11,94 juta pada 2012. Angka ini merupakan selisih antara nilai aset FSO Lentera Bangsa US$86,94 juta dengan pertanggungan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) dan PT Asuransi Purna Artanugraha sebesar $75 juta. (Baca juga: Ancaman Badai Utang Dibalik Tenggelamnya Saham TRAM).

Rentetan peristiwa ini membuat investor semakin enggan melirik saham TRAM. Hal ini membuat TRAM menjadi salah satu saham dengan performa paling buruk di Bursa Efek Indonesia. Saham TRAM turun hingga 86 persen dari awal 2014. (Baca juga: 10 saham dengan peningkatan tertinggi dan penurunan terdalam pada 2014)

Grafik : Pergerakan Saham TRAM

Illustration

Sumber: Bareksa

Saham TRAM pernah berada pada angka tertingginya Rp1.885 pada Mei 2014. Tidak lama berselang, BEI mensuspen saham TRAM karena sejumlah pemberitaan, termasuk gagal bayar utang. Setelah suspensi dilepas, harga saham TRAM terjun bebas menjadi Rp1.385 pada 20 November 2014.

Hanya sepekan setelah suspensi dilepas, harga saham kembali turun dan BEI sekali lagi mengenakan penghentian sementara perdagangan saham pada 26 November 2014. Setelah kembali diperdagangkan, saham emiten kapal ini terus merosot. Kabar gadai saham (repo) yang berbarengan dengan kecelakaan kapal itu menekan harga saham TRAM hingga bertengger di nilai terendah Rp50 per saham.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua