Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia mendeteksi adanya pergerakan harga di luar kebiasaaan dibanding sebelumnya (Unusual Market Activity/UMA) pada saham perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT).
Harga saham BWPT sudah anjlok 41 persen selama satu bulan terakhir. Hingga penutupan perdagangan kemarin (Senin, 7 November 2015), harga saham BWPT menjadi Rp135 per saham. Padahal sebelumnya harga saham BWPT masih berada di level Rp228.
Grafik: Pergerakan Harga Saham BWPT Selam 1 Bulan
Sumber: Bareksa.com
Anjloknya harga saham BWPT tidak terlepas dari beredarnya informasi bahwa Felda Global Ventures (FGV) Malaysia dikabarkan meminta diskon besar untuk harga akuisisi dari nilai yang ditawarkan sebelumnya. Besaran diskon tersebut sekitar 30 persen dari harga penawaran awal, seperti ditulis oleh The Edge mengutip sumber yang enggan disebut namanya. Bahkan di pelaku pasar modal beredar juga isu bahwa akuisisi BWPT oleh FGV akan dibatalkan.
Namun, dalam keterbukaan informasinya pada 30 November, PT Rajawali Capital International-- pengendali saham BWPT-- masih mendiskusikan dengan FGV mengenai alternatif struktur investasi mengingat kondisi pasar saat dan perkembangan terakhir dalam industri kelapa sawit.
Penjual saham BWPT dalam sebulan terakhir ini paling banyak dilakukan melalui broker CIMB Securities (YU). YU tercatat selalu melakukan penjualan bersih terbanyak sebesar 890 ribu lot atau senilai Rp15,4 miliar.
Otoritas bursa meminta investor memperhatikan jawaban manajemen BWPT serta mencermati kinerja perusahaan selama ini.