Bareksa.com - Laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) selama sembilan bulan pertama tahun ini turun 45,2 persen akibat melonjaknya beban penjualan dan beban keuangan.
Periode Januari-September 2015, INDF membukukan laba bersih sebesar Rp1,68 triliun atau Rp40 per saham, turun dibanding periode sebelumnya tahun lalu Rp3,07 triliun atau Rp56 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis hari ini, 30 Oktober 2015, penurunan laba INDF diakibatkan melonjaknya beban keuangan hingga 165 persen menjadi Rp2,97 triliun dari sebelumnya Rp1,12 triliun serta kenaikan beban penjualan dan distribusi sekitar 15 persen.
Naik tipisnya penjualan bersih INDF sebesar 1,45 persen menjadi Rp47,56 triliun tentu saja tidak mampu menahan tingginya beban INDF selama periode tersebut. Alhasil laba bersih INDF tergerus cukup tinggi. Rasio margin laba bersih (net profit margin/NPM) turun drastis menjadi 3,5 persen dari 6,5 persen. Margin laba operasi (operating profit margin/OPM) turun tipis menjadi 11,4 persen dari sebelumnya 11,45 persen.
Dari sisi neraca, total aset yang dimiliki INDF per akhir September 2015 naik 5,5 persen menjadi Rp90,87 triliun dibanding akhir Desember 2014 akibat meningkatnya piutang usaha pihak ketiga sebesar 49 persen.
Total utang INDF naik 8,4 persen karena meningkatnya utang bank jangka pendek sebesar 26,8 persen. Rasio utang terhadap modal INDF juga naik jadi 1,93 kali dari sebelumnya 1,82 kali.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Berbeda dengan induk usahanya, ICBP membukukan kenaikan laba bersih 16,3 persen menjadi Rp2,44 triliun atau Rp419 per saham dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,1 triliun atau Rp360 per saham akibat naiknya penjualan bersih.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan bersih ICBP meningkat 5,7 persen menjadi Rp24,1 triliun. Meskipun beban keuangan ICBP juga mengalami lonjakan drastis 86 persen serta kenaikan pada beban penjualan dan distribusi sebesar 23 persen, ternyata tidak menggerus laba bersih ICBP.
Hal tersebut dikarenakan beban pokok penjualan ICBP hanya meningkat tipis sebesar 0,07 persen sehingga dapat menghasilkan kenaikan laba kotor cukup tinggi 21,3 persen menjadi Rp7,39 triliun. Margin laba bersih ICBP juga naik menjadi 10,14 persen dari 9,2 persen serta margin laba operasi juga meningkat menjadi 13,3 persen dari sebelumnya 11,3 persen.
Dari sisi neraca, total aset ICBP per akhir September 2015 bertambah 4 persen menjadi Rp26 triliun dibanding akhir Desember lalu akibat piutang pihak ketiga yang mengalami kenaikan 56 persen.
Sementara total utang ICBP berkurang tipis menjadi Rp10,36 triliun dari sebelumnya Rp10,46 triliun karena telah dibayarkannya utang usaha pada pihak ketiga, sehingga pos tersebut turun 8,4 persen. DER ICBP pun turun menjadi 0,7 kali dari sebelumnya 0,77 kali.