Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
JSMR akan mengucurkan belanja modal pada 2016 lebih dari Rp10 triliun, naik 100 persen dari perkiraan serapan belanja modal tahun ini sekitar Rp5 triliun. Direktur Jasa Marga Reynaldi Hermansjah mengatakan belanja modal pada 2016 akan dipakai untuk membiayai pengembangan 13 ruas jalan tol sepanjang 460 kilometer dengan total investasi Rp40,35 triliun.
Emiten jalan tol itu akan menggarap, salah satunya, proyek tol Solo - Ngawi-Kerto sono sepanjang 180 kilometer, terpanjang di Pulau Jawa. Perseroan mengantongi 60 persen dari proyek tol. Saat ini pembebasan lahan untuk proyek itu sudah di atas 90 persen dan tengah dikonstruksi.
PT Cowell Development Tbk (COWL)
COWL akan merevisi target pendapatan prapenjualan atau marketing sales menyusul tren penjualan properti yang melandai. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan prapenjualan Rp2,2 triliun. Hingga Juni 2015, pendapatan prapenjualan perusahaan itu mencapai Rp880 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 10 persen dari ekspektasi perseroan.
PT XL Axiata Tbk (EXCL)
EXCL telah melunasi lebih cepat pinjaman senilai US$100 juta dari Royal Bank of Scotland (RBS). Pelunasan dilakukan pada 27 Oktober 2015. Dana pelunasan berasal dari pinjaman anyar sebesar Rp1,5 triliun dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Total nilai utang yang sudah dilunasi secara lebih cepat dan dikonversi ke rupiah mencapai US$580 juta. Utang tersebut merupakan utang eksternal XL berdenominasi dolar AS yang tidak dilindung nilai.
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
Di tengah penurunan penjualan semen nasional, SMBR membukukan penjualan Rp1,03 triliun pada kuartal III 2015, atau bertumbuh 26,44 persen secara tahunan. Perolehan penjualan itu turut mengangkat perolehan laba bersih perusahaan sebesar Rp265 miliar pada kuartal III 2015, atau bertumbuh 22,12 persen dibandingkan dengan Rp217 miliar pada periode sama 2014.
Sekretaris Perusahaan SMBR Zulfikri Subli memaparkan pertumbuhan penjualan semen perseroan mencapai 27 persen secara tahunan, atau sebanyak 1,087 juta ton sepanjang Januari-September 2015. Penjualan semen SMBR pada September 2015 tercatat mencapai 162.466 ton, atau bertumbuh 18% dibandingkan dengan 138.226 ton pada periode sama 2014.
PT Unilever Tbk (UNVR)
Hingga akhir September 2015, Unilever mencetak laba periode berjalan sekitar Rp 4,18 triliun atau Rp 548 per saham. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perolehan laba UNVR ini hanya naik tipis 3,3 persen. Sementara penjualan bersih perseroan ini bertumbuh 5,6 persen year on year (yoy) menjadi Rp 27,55 triliun. Berdasarkan laporan keuangan UNVR, harga pokok penjualan per akhir September 2015 Rp 13,58 triliun, naik 1,6 persen yoy. Sementara beban pemasaran dan penjualan naik 8,5 persen yoy menjadi Rp 5,62 triliun.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
Laba bersih LPPF tumbuh 30,5 persen, dari Rp 1,06 triliun pada kuartal III 2014 menjadi Rp 1,38 triliun pada kuartal III 2015. Penjualan kotor sekitar Rp 12,1 triliun, tumbuh 10,2 persen dibanding periode sama tahun lalu. Pendapatan bersih Rp 6,81 triliun, naik 12,8 persen. Same store sales growth tercatat 6,6 persen. Saat ini Matahari memiliki 140 gerai di 66 kota.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Kapasitas pembangkit listrik yang berlokasi di Sumatera Utara itu mencapai 3x350 megawatt (MW). Nilai investasinya diperkirakan mencapai sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20,4 triliun. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA, mengatakan, saat ini proyek tersebut masih dalam tahap uji kelayakan (feasibility study). Namun, diharapkan studi itu bisa selesai pada tahun ini. Sehingga, PLTU Inalum bisa rampung pada tahun 2019 mendatang.
Proyek PLTU bersama Inalum itu menambah jajaran rencana ekspansi PLTU PTBA tahun depan. Perseroan ini juga tengah menyiapkan PLTU Mulut Tambang Peranap, Riau yang memiliki kapasitas 2x600 MW, hasil kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nilai investasinya berkisar antara US$ 1,8 - 2 miliar. Saat ini, ada tiga pembangkit listrik PTBA yang akan beroperasi, yakni PLTU Muara Enim, PLTU Lampung, dan PLTU Banjarsari.