Banyak Emiten Properti Gagal Capai Target Penjualan 2015

Bareksa • 23 Oct 2015

an image
Gandaria City, salah satu mall yang dikelola Pakuwon Jati (Company Website)

tingkat pre sales pada kuartal ketiga 2015 mencatatkan nilai terendah dengan turun hingga 38 persen.

Bareksa.com - Sektor properti Tanah Air sepertinya akan terus lesu hingga akhir tahun ini. Pasalnya tingkat pre-sales pada kuartal III 2015 turun 38 persen, nilai terendah dibanding kuartal sebelumnya.

Jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, pre-sales perusahaan-perusahaan properti turun sebesar  17 persen. Penurunan ini disebabkan lemahnya kepercayaan diri konsumen, ketidakpastian regulasi di sektor properti dan juga pelemahan mata uang rupiah pada kuartal ketiga.

Dalam riset Maybank yang didistribusikan kepada nasabah disebutkan bahwa pre-sales ini merupakan yang terlemah sejak 15 kuartal lalu atau hampir empat tahun ke belakang.

Dengan lemahnya pre-sales ini, Maybank memperkirakan akan banyak emiten properti yang tidak berhasil mencapai target penjualannya pada 2015. Namun, pada 2016 penjualan diprediksi bisa lebih baik, terutama jika Bank Indonesia memotong suku bunga acuan.

Berdasarkan hasil riset Maybank, emiten properti hanya mampu mencapai 56 persen dari target full year mereka.

Pre-Sales Perusahaan Properti di Kuartal Tiga

Ada Ruang Untuk Penurunan Suku Bunga di Awal 2016

Maybank memperkirakan akan ada ruang untuk penurunan suku bunga pada awal 2016. Inflasi diharapkan akan turun hingga di bawah empat persen pada akhir 2015.

Angka ini berada di dalam target BI, sebesar 3,5 - 5,5 persen. Dengan angka inflasi ini diharapkan BI bisa melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga sekitar 25 basis poin dari bunga saat ini sebesar 7,5 persen.

Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk, Minarto kepada Bareksa.com mengungkapkan target marketing sales perseroan pada 2015 sekitar Rp3,3-3,4 triliun. Target ini memang masih sulit tercapai. "Sampai September kami sudah mencatatkan Rp2,5 triliun. Tapi kemungkinan marketing sales kami akan datar saja seperti tahun lalu sekitar Rp3,1 triliun," katanya.

Marketing sales memang tidak seperti yang diharapkan emiten properti  Pasalnya perekonomian Indonesia dan juga global memang masih melambat hingga akhir tahun.

Namun, Minarto melihat banyak sentimen positif pada 2016 nanti. Kebijakan pemerintah yang memberi tax amnesty dan berbagai kebijakan lain bisa memberi sentimen bagus bagi sektor properti.

Direktur Keuangan PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Tulus Santoso kepada Bareksa.com mengatakan perseroan masih optimistis mencatatkan pertumbuhan marketing sales, seperti target pada awal 2015. Optimisme itu ditopang oleh empat proyek perseroan di Makassar, Surabaya, Malang dan Samarinda yang akan diluncurkan pada bulan ini dan bulan depan.

"Dengan keempat proyek ini target total sales-nya akan bertambah hingga Rp2 triliun. Bila target ini bisa dicapai, kami akan berhasil mencapai Rp9,4 triliun walau pada kuartal ketiga baru Rp5,4 triliun," katanya.