MARKET FLASH: SMGR & Semen Kupang Bangun Pabrik; BEI Usulkan IPO BUMN Dipermudah

Bareksa • 16 Oct 2015

an image
Aktivitas pekerja di tempat produksi semen (Antarafoto/Ampelsa)

BIPI jajaki pinjaman sindikasi US$500 juta; Penjualan otomotif ASII September turun tipis

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 

SMGR dan PT Semen Kupang berkongsi membangun pabrik semen di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pabrik semen bernama Semen Kupang Plant 3 ini ditargetkan bisa memproduksi 1,5 juta ton semen per tahun. Kedua produsen semen milik negara itu mengalokasikan dana Rp 2 triliun untuk investasi pembangunan pabrik semen ini.

Suparni, Direktur Utama Semen Indonesia mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan studi kelayakan serta pengurusan izin. Ditargetkan awal tahun depan  pabrik semen ini sudah mulai dibangun. Adapun perkiraan waktu pembangunan pabrik kurang lebih 2,5 tahun. Dalam rencana, pabrik semen anyar ini akan menyasar pasar domestik dan ekspor, yakni ke Australia dan Timor Leste. Untuk target ekspor diperkirakan mencapai 30 - 50 persen dari kapasitas produksi. 

PT Astra International Tbk (ASII)

Penjualan otomotif pabrikan yang tergabung dalam Grup Astra pada September 2015 menurun tipis 2,9 persen untuk mobil dan 1,3 persen bagi sepeda motor. Merujuk data penjualan yang dirilis ASII pada September penjualan mobil grup tersebut mencapai 47.526 unit turun bila dibandingkan dengan capaian Agustus sebanyak 48.949 unit. Adapun penjualan sepeda motor pada September mencapai 425.458 unit turun bila dibandingkan dengan perolehan Agustus sebanyak 430.953 unit. 

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 

ANTM bersiap menggarap pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. ANTM sudah menandatangani kesepakatan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk mendirikan anak usaha patungan yang akan menggarap proyek tersebut. Perusahaan patungan itu juga akan dibentuk bersama mitra asing yang ditunjuk akhir bulan ini. 

Direktur Utama ANTM, Tedy Badrujaman mengemukakan, proyek pembangunan SGAR Mempawahakan meningkatkan nilai cadangan bauksit ANTM yang besar melalui hilirisasi. SGAR dirancang memiliki kapasitas sebesar 2 juta ton smelter grade alumina (SGA) per tahun. Kapasitas tersebut lebih tinggi daripada proyeksi sebelumnya, yakni 1,6 juta ton per tahun. Tedy mengatakan, pembangunan SGA akan dimulai pada tahun depan dan beroperasi pada tahun 2019 mendatang. Proses pembangunan proyek ini akan dilakukan secara bertahap.

Proses IPO BUMN

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusulkan kepada parlemen agar dapat memangkas tahapan demi tahapan bagi perusahaan BUMN untuk bisa melakukan initial public offering (IPO). BEI menilai, selama ini tahapan IPO BUMN masih terlalu panjang. Secara prinsip, agar perusahaan BUMN dapat masuk bursa harus melalui tahapan, yang mengacu 13 Pasal dalam UU BUMN, soal privatisasi BUMN. 

Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), memaparkan ada 75 negara yang proses privatisasi BUMN di luar UU BUMN. Untuk itu, BEI mengusulkan UU Privatisasi BUMN dibuat secara khusus. Menurut Tito, privatisasi BUMN punya dampak efisiensi dan keterbukaan, sehingga kelak masyarakat bisa ikut menikmati.  

PT Benakat Integra Tbk (BIPI) 

BIPI menjajaki pinjaman sindikasi dengan nilai maksimal US$ 500 juta. Utang itu akan diperoleh anak usahanya, PT Nusa Tambang Pratama (NTP). ICICI Bank dan Deutsche Bank akan bertindak sebagai lead arranger dalam sindikasi bank tersebut. Transaksi ini untuk merestrukturisasi pinjaman yang ada dan melunasi sebagian pinjaman BIPI. Dengan pinjaman baru, perseroan berharap ,bisa menekan beban bunga saat ini dan profil keuangannya bisa lebih sehat.

Karena nilainya bersifat material, BIPI akan meminta restu pemegang saham pada 19 November 2015. Saat ini, NTP bersama sindikasi bank dalam proses finalisasi pokok-pokok pinjaman. Namun, jika dana yang terhimpun tak tercapai, rencana transaksi ini dapat dibatalkan. Pokok pinjaman itu terbagi menjadi dua tranche. Pertama, Tranche A senilai maksimal US$ 465 juta yang bertenor lima tahun dengan bunga LIBOR +5,5 persen per tahun. Kedua, Tranche B bernilai US$ 35 juta dengan tenor enam tahun dan bunga LIBOR 5,75 persen per tahun. 

 

Tags:
semen