Harga CPO Kembali Menggeliat Setelah Harga Minyak Mentah Naik Hampir 20%

Bareksa • 09 Sep 2015

an image
Seorang warga memperlihatkan biji kelapa sawit yang telah disortir di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Sementara harga CPO kontrak di bursa komoditas Malaysia mengalami kenaikan bulan November ditutup melonjak 3,58%

Bareksa.com - Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan hari ini, Rabu 9 September 2015 masih melanjutkan penguatan. Hingga pukul 15.30, harga CPO naik 1,29 persen menjadi RM2.119 per ton jika dibanding penutupan kemarin.

Sebelumnya pada penutupan kemarin, harga CPO juga ditutup naik 2,15 persen menjadi RM2.092 per ton dari penutupan sebelumnya RM2.048 per ton.

Membaiknya harga CPO ini terdorong oleh kenaikan harga minyak mentah sebesar 19,5 persen menjadi $46,1 per barel dari sebelumnya $38,6 per barel pada 26 Agustus 2015.

Ringgit juga masih berada di bawah tekanan sehingga membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan terhadap komoditas tersebut meningkat.

Harga CPO kontrak di bursa komoditas Malaysia juga mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan. Harga kontrak untuk November ditutup naik sebesar 3,58 persen atau 69 ringgit menjadi RM1.994 per ton. Sedangkan harga CPO Indonesia menguat rata-rata sebesar 3,27 persen, bahkan sempat menyentuh level Rp6.260 per kilogram.

Harga tujuh saham produsen CPO Indonesia juga ikut melonjak hari ini. Hingga pukul15.30 PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 12,5 persen menjadi Rp17.350, PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) melejit 11,7 persen menjadi Rp1.195, PT Jaya Agra Wattie naik 7,9 persen menjadi Rp259 dan empat perusahaan lainnya mengalami kenaikan harga sekitar 1,1 - 5,7 persen.

Pergerakan Harga Saham CPO Secara Intraday

.

Sumber: Bareksa.com

Namun, kenaikan harga CPO hari ini masih belum menunjukkan kondisi yang stabil. Sebab  harga komoditas itu masih dibayangi oleh sentimen negatif berupa kelebihan pasokan di Malaysia. Data menunjukkan produksi minyak sawit Malaysia pada Agustus mengalami kenaikan 15 persen dari Juli menjadi 2,09 juta ton.