Bareksa.com - Penyerapan anggaran oleh pemerintah tampaknya mulai menunjukan tanda-tanda peningkatan. Buktinya, serapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Agustus lalu tercatat sebagai realisasi bulanan tertinggi sejak awal tahun.
Seperti dikutip dari website resmi Kementerian PUPR, realisasi belanja sampai dengan Agustus 2015 secara kumulatif mencapai Rp38,2 triliun atau setara 38 persen dari pagu APBN-P 2015. Sementara khusus periode Agustus, realisasi belanja mencapai Rp13,39 triliun atau tertinggi sejak awal tahun.
Mengutip riset Mandiri Sekuritas yang diterima Bareksa 2 September 2015, realisasi anggaran PUPR pada Agustus lalu tergolong tinggi karena hanya terpaut 1,5 persen dari target realisasi bulan lalu sebesar 33,8 persen.
Grafik: Target & Realisasi Belanja Kementerian PUPR
sumber: Riset Mandiri Sekuritas, diolah Bareksa
Seperti dikutip dari biro komunikasi publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki Hadimuljono menargetkan realisasi belanja sebesar 93 persen sampai akhir tahun. Untuk itu dalam kurun waktu kurang lebih empat bulan terakhir ini, Kementerian PUPR mendorong penyerapan setdaknya Rp17,79 triliun per bulan.
Perkembangan belanja Kementerian PUPR memberi angin segar bagi perusahaan konstruksi BUMN yang masih kesulitan mendapat kontrak baru sampai pertengahan tahun ini. Sebagai informasi, raihan kontrak baru BUMN sejak awal tahun ini dinilai masih lambat. Sampai Juli, hanya PTPP yang mampu melampaui 50 persen dari target 2015. (Baca Juga:Penyerapan Kontrak Baru BUMN Karya Lambat)
Grafik: Perkembangan Raihan Kontrak Mei & Juli 2015
sumber: Bareksa
Tingginya realisasi belanja Kementerian PUPR juga disambut positif di bursa saham. Pada penutupan perdagangan kemarin (4/9) harga saham konstruksi BUMN kompak menguat. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik 13 persen, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 8 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik 6 persen, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) naik 3,5 persen.