Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Putra Tbk (HMSP)
HMSP akan melakukan rights issue senilai maksimal Rp26,7 triliun, untuk memperbanyak porsi saham publik emiten rokok berkapitalisasi terbesar nasional itu. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 269,7 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp63.000 - 99.000. Setiap pemegang 65 saham lama akan mendapat hak atas 4 rights untuk membeli saham baru. Rights issue ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan pencatatan dengan jumah saham publik 50 juta dan minimal 7,5 persen modal disetor.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
SIMP tengah mengembangkan lima unit pabrik kelapa sawit baru yang tersebar dua di Sumatra dan tiga di Kalimantan pada tahun ini. Wakil Direktur Utama SIMP Paulus Moleonoto mengatakan dua dari lima pabrik baru tersebut akan dikembangkan oleh anak usaha PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Emiten perkebunan afiliasi Grup Salim ini menargetkan tiga pabrik dapat selesai tahun depan. Belanja modal perseroan tahun ini sebesar RP2,3 triliun, termasuk untuk pengembangan pabrik tersebut.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
SMGR berencana mempercepat proses pembangunan dua pabrik semen yang terletak di Indarung, Sumatera Barat dan Rembang, Jawa Tengah pada semester II-2015. Direktur Utama SMGR Suparni memperkirakan realisasi pembangunan dua proyek itu mencapai 80 - 85 persen pada akhir tahun ini. Suparni memaparkan percepatan proyek itu sebagai salah satu rencana khusus yang bakal dikerjakan perusahaan pada paruh kedua tahun ini. Pada pertengahan tahun ini, realisasi dua proyek itu ditaksir mencapai hingga 50 persen.
PT Pan Brothers TBk (PBRX)
PBRX siap menambah nilai fasilitas pinjaman menjadi US$270 juta dari rencana semula US$240 juta. Perusahaan tekstil ini menargetkan mengantongi pinjaman sindikasi pada akhir Agustus 2015. Opesi menaikkan limit kredit itu mempertimbangkan rencana jangka panjang perseroan seperti ekspansi pabrik hingga tiga tahun. Selain itu, perseroan akan menggunakan US$165 juta untuk melakukan refinancing atau pelunasan kredit kembali.