Kawasan Industri Terbesar di Indonesia Mulai Beroperasi April 2016

Bareksa • 08 Jul 2015

an image
Presiden Direktur/ Group CEO PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Haryanto Adikoesoemo. (Bareksa/Alfin Tofler)

AKRA dan Pelindo III sudah menggelontorkan Rp5 triliun untuk proyek raksasa ini.

Bareksa.com - Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Haryanto Adikoesoemo, menargetkan pabrik pertama di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) diperkirakan akan rampung pada April 2016. Pasalnya saat ini daerah industri terbesar di Indonesia tersebut sudah menyelesaikan pembangunan tahap satu.

“Sejak 2012 akhirnya pembangunan tahap satu sudah selesai. Ini rekor tersendiri. Sejauh ini yang sudah siap kawasan industri seluas 900 hektare, pelabuhan seluas 85 hektare,” katanya kepada Bareksa, Selassa 7 Juli 2015.

Kawasan industri dan pelabuhan ini memiliki panjang dermaga 500 meter dengan kedalaman 14 meter. Dengan demikian dermaga yang dibangun bersama dengan PT Pelindo III ini bisa menampung kapal besar untuk keperluan industri.

Lebih lanjut, Haryanto, mengatakan AKRA juga sudah menyiapkan area seluas 700 hektare untuk keperluan residensial.

Pada kapasitas penuh, kawasan industri JIIPE ini akan mempunyai luas hingga tiga ribu hektare. Ini menjadikan JIIPE menjadi kawasan industri di Jawa Timur ini menjadi yang terbesar di Indonesia.

“Baru satu pabrik yang melakukan pembangunan, diperkirakan pada  Maret atau April tahun depan baru akan beroperasi. Sisanya ada beberapa yang akan memulai pembangunan setelah lebaran,” katanya.

Sejauh ini, untuk kawasan industri yang terjual baru sekitar 20 hektare, sedangkan ada lahan seluas 200 hektare yang sudah disewa.

Industri yang paling banyak masuk adalah industri berorientasi ekspor seperti pembangunan smelter, baja, petrokimia. Ia menyebutkan industri berbasis kimia akan menjadi mayoritas karena lokasi JIIPE yang dekat dengen sumber gas.

Untuk mendukung kawasan industri ini Haryanto mengatakan pihaknya akan membangun beberapa infrastruktur pendukung. Pertama, perseroan akan membangun jalan tol yang tersambung dengan jalan tol Surabaya - Gresik.

Kedua, AKRA dan Pelindo akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia agar bisa membuat jaringan rel kereta ke sekitar area kawasan industri. Dengan demikian pabrik di sekitar area akan mudah untuk mengirimkan hasil produksinya.

“Kami juga akan membangun pembangkit listrik tenaga uap 2x660 MW. Saat ini semuanya dalam proses studi kalayakan dan juga perizinan,” katanya.

AKRA dan Pelindo III, menurut Haryanto, sudah mengeluarkan capex hingga Rp5 triliun semenjak 2012. Diperkirakan, hingga 10 - 25 tahun ke depan perseroan akan menghabiskan $3-4 miliar.  

Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto mengungkapkan kawasan industri dan pelabuhan ini akan menjadi satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia. Menurut dia, kawasan industri ini punya banyak keunggulan dibanding kawasan industri lainnya di pulai Jawa.

“Pertama biaya logistik akan semakin murah, harga tanah juga jauh lebih murah dibandingkan di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu upah minimum provinsi Jawa Timur jauh lebih kompetitif sehingga bisa menjadi daya tarik yang besar pagi perusahaan,” katanya.