Bareksa.com - Lesunya ekonomi turut dirasakan secara nyata oleh PT Tunas Ridean Tbk (TURI) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
Sepanjang Januari-Mei 2015 ini penjualan kendaraan bermotor --baik roda dua maupun roda empat-- jelas-jelas tidak sebaik tahun sebelumnya yang ditunjukan oleh data Gaikindo.
Sampai bulan Mei 2015, total penjualan mobil hanya 441 ribu unit, 16 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 530 ribu unit. Sementara untuk motor, penjualan terlihat lebih lesu sebesar 2,6 juta unit atau lebih rendah 24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,4 juta unit.
Grafik: Pertumbuhan Penjualan Kendaraan Roda 2 & Roda 4
Sumber: Gaikindo, Bareksa.com
Turunnya penjualan industri juga mendorong penurunan penjualan otomotif TURI pada kuartal pertama 2015 menjadi Rp2,4 triliun atau turun 13 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara MPMX yang berada dibawah naungan grup Saratoga masih mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp2,9 triliun atau lebih tinggi 10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
76 persen kontribusi pendapatan MPMX berasal dari penjualan sepeda motor bermerek Honda serta mobil bermerek Nisan dan Datsun. Sepanjang kuartal I-2015 gencar melakukan promosi iklan maupun diskon yang tercermin dari naiknya biaya iklan dan promosi hingga 89 persen menjadi Rp64,4 miliar dari periode sama sebelumnya Rp34 miliar.
Sebaliknya TURI, penjual resmi merek mobil Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot, Isuzu, serta Honda pada kuartal pertama 2015 menurunkan anggaran iklan dan promosi sebesar 6,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp.11,5 miliar dari sebelumnya Rp.12,3 miliar.
Grafik: BIaya Promosi Perusahaan Penjual Kendaraan
sumber: perusahaan, Bareksa.com
***
Apakah Industri Otomotif Mulai Membaik?
Walaupun Bank Indonesia telah melonggarkan aturan Loan to Value (LTV) tidak serta merta menjadi hal yang positif. Melambatnya aktivitas ekonomi lebih menjadi penghambat penjualan otomotif seperti dikatakan dalam riset Goldman Sach kepada nasabahnya.
"Pengalaman sebelumnya menunjukan bahwa penjualan kendaraan lebih banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan PDB dibanding prasyarat pembiayaan," kata riset tersebut.
Pada 22 Juni 2015 lalu Pemerintah telah memangkas asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,5 sampai 6 persen tahun 2016 dari perkiraan sebelumnya 5,8 sampai 6,2 persen.
Positifnya persediaan beberapa penjual otomotif mulai berkurang sehingga harga mobil mulai kembali normal, ungkap riset Goldman yang menemukan diskon penjualan mobil PT Astra International Tbk berkurang. Di bulan Juni 2015 diskon mobil MPV yang diproduksi Astra yakni Avanza dan Xenia berkurang menjadi Rp20-21 juta dan Rp20-24 juta dibanding bulan sebelumnya Rp22-25 juta dan Rp20-25 juta.
Tetapi Goldman memperingatkan kemungkinan ini masih sinyal sementara mengingat adanya tren peningkatan permintaan jelang libur lebaran. "Terlalu dini jika melihat hal ini sebagai titik balik (rebound) penjualan kendaraan". (np)