Fenomena El Nino Mulai Terasa, Harga CPO Perlahan Terdongkrak

Bareksa • 25 Jun 2015

an image
Seorang warga memperlihatkan biji kelapa sawit yang telah disortir di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Pada penutupan kemarin harga CPO ditutup naik 2,2 persen menjadi MYR2.270 per metrik ton

Bareksa.com-  Harga crude palm oil (CPO) mulai merangkak naik. Pada penutupan kemarin harga CPO ditutup naik 2,2 persen menjadi MYR2.270 per metrik ton dibanding sebelumnya hanya MYR2.221 per metrik ton.

Beberapa sentimen positif mulai berdatangan dan ikut mendorong kenaikan harga CPO . Salah satu di antaranya dampak El Nino. Fenomena iklim itu sudah mulai terasa dari gagalnya panen di sejumlah negara regional khususnya Australia dengan naiknya suhu di Samudera Pasifik.

Suhu udara di Riau juga mulai naik. Riau merupakan salah satu provinsi  di Pulau Sumatera dengan banyak perkebunan sawit. Selama empat hari terakhir tercatat suhu udara mencapai level 34 derajat Celsius, dibanding rentang normal antara 32 - 33 derajat Celsius, menurut Yesi Christy, staff analisis cuaca BMKG Pekanbaru, Riau, kepada Bareksa.com. (Baca juga: BMKG: Suhu Daerah Kebun Sawit Di Riau Diatas Normal, Tapi Harga CPO Belum Naik)

Menurut Mohamad Pradityo, analis Paramitra Alfa Sekuritas, dalam risetnya menyatakan kenaikan harga CPO 2.2 persen diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi saham-saham sektor CPO. “Faktor utama naiknya harga CPO adalah el nino karena berdampak langsung terhadap jumlah produksi yang menyusut,” katanya. ”Selain itu permintaan CPO secara tradisional saat bulan Puasa naik untuk kawasan Asia, seperti Indonesia dan India."

Pergerakan Harga CPO Sejak 22 September 2014  Hingga 24 Juni 2015

sumber: bareksa.com

Sementara itu, mengutip dari Bloomberg, Selasa, 23 Juni 2015, kontrak pengiriman CPO pada September 2014 di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) menjadi pendorong harga CPO.  Harga komoditas itu naik sebesar 1,7 persen menjadi MYR2.476 per metrik ton persen dalam sepekan ini. CPO mulai naik bertahap setelah menyentuh level terendah selama sembilan bulan pada 29 April 2015 di level MYR 2.082 per metrik ton.

Lalu bagaimana pergerakan harga saham emiten produsen CPO?

Hingga Penutupan sesi I hari ini, harga saham-saham CPO mayoritas naik, seperti   PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)  yang memimpin kenaikan sebesar 1,5 persen menjadi Rp23.300.

Kenaikan juga dirasakan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) masing-masing  naik 1,4 persen menjadi Rp1.845,  dan PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) naik sebesar 0,9 persen menjadi Rp1.630

Berbeda dengan saham penghasil CPO lainnya, PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) justru turun 1 persen menjadi Rp 414 dari sebelumnya Rp418.

Pergerakan Harga Saham Emiten Produsen CPO Di Indonesia 25 Juni 2015, Sesi I

 

sumber: bareksa.com