Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Indonesia masuki era normalisasi dari permintaan yang terlalu tinggi
Indonesia masuki era normalisasi dari permintaan yang terlalu tinggi
Bareksa.com - Membaiknya neraca perdagangan menjadi satu indikator positif bagi Indonesia karena bisa mendorong pergerakan nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil.
Pada Mei 2015, neraca perdagangan kembali surplus $955 juta. Walaupun surplus dalam enam bulan terakhir ini lebih ditopang oleh penurunan impor non-migas yang menunjukan pelemahan pertumbuhan ekonomi. Sisi positifnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah dari sisi internal berkurang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 56 persen berasal dari sektor komoditas karena ekspor dari Indonesia juga mayoritas berasal dari sektor tersebut. Ketika harga komoditas merosot akibat berkurangnya permintaan dari China dan India membuat neraca perdagangan kita mengalami defisit sejak Mei 2012.
Hal ini menyebabkan nilai tukar rupiah merosot dan harga barang meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah melalui Bank Indonesia menerapkan kebijakan moneter kontraktif dengan menaikkan suku bunga acuan hingga 7,5 persen.
Tak hanya itu pemerintah juga memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) guna mengurangi impor minyak dan gas. Dampak dari dua kebijakan tersebut ternyata baru bisa dirasakan saat ini, yang tercermin dari mulai surplusnya neraca perdagangan.
Sumber: Bareksa.com
Pelemahan ekonomi merupakan akibat dari normalisasi dari kebijakan yang dibuat pemerintah. Artinya dalam jangka panjang justru jika nilai tukar mulai relatif stabil maka perbaikan ekonomi dapat cepat terasa pengaruhnya.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.115,65 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.103,67 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.882,23 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.077,93 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.323,89 |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 31 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 55%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 31 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 35%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.