MARKET FLASH: LPKR Jajaki Patungan dengan Jepang, Korea Selatan

Bareksa • 15 Jun 2015

an image
Superblok milik PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) - (Company)

SMMA target pertumbuhan 10%-15%; 29 BUMN minta PMN Rp43 triliun tahun depan

Bareksa.com - Berikut rencana sejumlah emiten dan perusahaan yang dirangkum dari sejumlah surat kabar hari ini:

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)

Induk usaha sektor keuangan grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menargetkan pendapatan 10 - 15 persen sepanjang tahun ini. Caranya dengan memaksimalkan konsolidasi anak usaha.

Namun, perlambatan ekonomi dinilai memicu penurunan daya beli dan membuat tantangan semakin besar. Pada tahun lalu, pendapatan SMMA turun 13,1 persen menjadi Rp14,81 triliun karena penurunan underwriting di perusahaan asuransi PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG. Sementara laba bersih naik 7,8 persen menjadi Rp1,12 triliun karena penjualan portal Jobstreet yang masuk kategori pendapatan lainnya.

Tambahan Modal BUMN

Dengan dalih mewujudkan agenda pemerintahan Joko Widodo, 29 BUMN meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp43,12 triliun dalam Rancangan APBN 2016. PMN itu terdiri atas tunai Rp39,45 triliun untuk 25 BUMN dan non-tunai Rp3,67 triliun untuk 8 BUMN.

Ada tiga BUMN yang meminta dua jenis PMN itu. Usulan tersebut lebih rendah dari usulan APBNP 2015 senilai Rp48 triliun dan hanya disetujui Rp38,92 triliun. BUMN yang meminta bagian paling besar adalah PT PLN senilai Rp8 triliun, kemudian PT Hutama Karya sebesar Rp3,6 triliun. Sementara yang sudah melantai di bursa JSMR Rp1,25 triliun, PTPP Rp2 triliun, WIKA Rp3 triliun dan KRAS Rp1,5 triliun tunai dan Rp956 non tunai.

Emiten Siap Buyback

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah anjlok 5,5 persen sejak awal tahun . Tekanan ini mendorong sejumlah emiten berencana membeli saham mereka di pasar modal (buyback) untuk memulihkan harga saham. Grup MNC yang dikendalikan taipan Hari Tanoesoedibjo juga menyiapkan dana buyback pada harga diskon.

PT MNC Investama Tbk (BHIT) merencanakan buyback maksimal 10 persen dan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) juga merencanakan porsi 10 persen. Emiten lainnya PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga telah mendapat restu pemegang saham untuk buyback 10 persen dengan dana maksimal Rp423,8 miliar.

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

LPKR kembali menjajaki kerja sama strategis di bisnis properti dengan tiga perusahaan perusahaan Jepang dan Korea Selatan pada tahun ini seiring dengan rencana kedua negara untuk lebih banyak menanam modal di Indonesia.

Lippo dan calon investor asing itu melihat peluang untuk mendirikan joint venture di sektor properti komersial dan residensial. Sebelumnya LPKR melalui anak usahanya telah bekerja sama dengan Toyota Tsusho Corporation asal Jepang untuk membangun hotel-residence di kawasan Cikarang senilai $30 juta.

Calon Emiten

Dua calon emiten baru PT Garuda Metalindo dan PT Binakarya Jaya Abadi menggelar penawaran umum perdana (IPO) saham. Garuda Metalindo menargetkan perolehan dana Rp257 - 375 miliar, sedangkan Binakarya membidik hingga Rp310 miliar. Garuda Metalindo yang merupakan produsen mur baut (fasteners) otomotif menawarkan harga IPO Rp550 - 800 per saham. Sementara Binakarya, perusahaan properti menawarkan harga Rp900 - 1.300 per saham.

PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)

MMLP yang baru saja melantai di bursa saham mengalokasikan belanja modal Rp400 miliar. Dana tersebut untuk ekspansi dengan mengakuisisi lahan di Jabodetabek dan Jawa Timur. Dana capex itu didapat dari IPO senilai Rp1 triliun dan akan digunakan secara bertahap.