BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Astra Restrukturisasi Distribusi Mobil Toyota, Saham Turun 3,8%

04 Juni 2015
Tags:
Astra Restrukturisasi Distribusi Mobil Toyota, Saham Turun 3,8%
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Hiroyuki Fukui (kiri), Vice President TAM Suparno Djasmin (kedua kanan,) dan Direktur Marketing Rachmat Samulo berfoto bersama pada peluncuran mobil Toyota New Camry di Jakarta, Rabu (1/4). ANTARA FOTO/Audy Alwi

Langkah itu ditanggapi negatif oleh pasar karena berpotensi mengurangi pendapatan

Bareksa.com - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penataan ulang distribusi kendaraan roda empat, sehingga penjualan mobil harus melalui anak usahanya bernama Toyota Astra Motor. Langkah tersebut dianggap bisa membuat penjualan lebih efisien karena sistem yang terpadu. Namun, pelaku pasar merespons negatif restrukturisasi tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi, ASII dan TAM telah menandatangani perjanjian (MOU) dengan tujuan memperkuat TAM dan seluruh jaringan penjualan dan distribusi Toyota di Indonesia. TAM, distributor eksklusif nasional untuk produk Toyota dikendalikan bersama oleh ASII dengan 51 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh Toyota Motor Corporation (TMC).

Sebelum penataan ulang, Auto 2000 menyalurkan mobil kepada dealer Astra dan sub-dealer lain dan bisa menjual langsung kepada konsumen. Setelah perjanjian berlaku, semua penyaluran harus melalui TAM yang akan mendistribusikan produk Toyota kepada lima dealer utama (termasuk Astra dengan Auto 2000). Kelima dealer utama itu dapat menjual produknya pada sub-dealer yang meneruskan kepada konsumen.

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan MOU, seluruh fungsi sub-distribusi seperti fungsi logistik dan pemasaran yang saat ini dilakukan dealer utama akan diintegrasikan ke dalam TAM. Ke depannya, dealer utama hanya akan melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen. Astra mengklaim tidak ada dampak material dari langkah penataan ulang ini.

Penataan ulang itu akan berlaku efektif dengan ditandatangani perjanjian dealer baru antara ASII dan TAM. "Perjanjian dealer baru tersebut diperkirakan akan ditandatangani pada Juli 2015 dan penataan ulang diperkirakan selesai paling lambat Maret 2016," kata Sekretaris Perusahaan Astra Gita Tiffany Boer dalam keterbukaan 3 Juni 2015.

Analis Macquarie menilai restrukturisasi itu berdampak negatif terhadap Astra. Alasannya, kemungkinan pendapatan grup Astra akan berpotensi turun 3,6 persen. Selain itu, pendapatan roda empat juga berpotensi terdampak hingga 15,8 persen.

"Kemungkinannya, dampak ke depan dapat dirasakan bila operasi hilir Daihatsu juga ikut direkstrukturisasi," tulis Lyall Taylor, analis Macquarie Capital dalam risetnya yang dibagikan pada nasabah.

Dia menjelaskan bahwa ASII melalui Auto 2000 mendapat sekitar 1,5 - 2 persen marjin distribusi dengan menyalurkan mobil ke sejumlah dealer. Macquarie menghitung pendapatan roda empat ASII sebesar Rp77,4 triliun pada 2014 dan sekitar 65 persen pendapatan didapat dari Toyota.

Dengan marjin 1,5 - 2 persen, penurunan laba sebelu bunga dan pajak mencapai Rp880 miliar, atau Rp700 miliar laba setelah pajak. Hal itu mencakup 3,6 persen pendapatan ASII pada 2014 dan 15,8 persen pendapatan dari roda empat.

Bersamaan dengan itu, investor di pasar saham juga merespon negatif langkah Astra itu. Harga saham ASII turun 3,8 persen menjadi Rp7.050 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu 3 Juni 2015 Jumlah saham yang berpindah tangan 435.740 lot dengan nilai transaksi Rp308,5 miliar.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua