Bareksa.com - Berikut beberapa rangkuman berita pasar modal yang perlu dicermati.
LTLS bangun pabrik fruktosa
Emiten distributor bahan kimia PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berencana mendirikan pabrik pemanis alami atau fruktosa di Kawasan Industri Modern Cikande Serang, Banten. LTLS menyiapkan dana $40 juta untuk pabrik tersebut yang 70 persen berasal dari pinjaman bank dan sisanya kas internal.
Pabrik yang akan didirikan di atas lahan seluas 11 hektare itu akan memproduksi fruktosa cair 100.000 ton per tahun. Target pasar utama adalah dalam negeri meski ada potensi untuk ekspor.
Indocement tingkatkan kapasitas produksi
Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan meningkatkan kapasitas produksi 60 persen menjadi 33 juta ton pada akhir 2020 melalui pembangunan dua pabrik baru di Pati dan Kalimantan.
Perusahaan terafiliasi Grup Salim ini akan menambah kapasitas produksi 12,5 juta ton dalam lima tahun ke depan. Ada tiga proyek yang berada dalam pipeline sementara pabrik semen P-14 di Bogor akan mulai produksi tahun ini dengan kapasitas 4,4 juta ton.
Tahun depan, Indocement akan membangun pabrik baru berkapasitas 4,4 juta hingga 5 juta ton per tahun di Pati. Investasinya berkisar Rp6-7 triliun.
Matahari siapkan Rp700 M
Perusahaan ritel PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menyiapkan anggaran belanja modal Rp700 miliar tahun ini untuk menambah 10 gerai Hypermart, 6 gerai Foodmart dan 15-21 gerai Boston. Sekitar 60 persen dari gerai tersebut akan berada di luar Jawa, khususnya di kawasan Indonesia bagian timur.
Selain itu, perusahaan terafiliasi Grup Lippo ini akan membuka satu gerai baru dengan merek Smart Club tahun ini untuk melayani kebutuhan grosir. Smart Club akan berada di KOta Jababeka, Cikarang dengan investasi hingga Rp20 miliar.
Ekspansi TOWR
Perusahaan menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melakukan ekspansi ke bisnis penyedia solusi jaringan dengan mengakuisisi PT 1Forte Solusi Infotek. Emiten terafiliasi Grup Djarum itu menandatangani perjanjian jual beli melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan pemegang saham lama, 1Forte. (kd)