Bareksa.com - IMF (International Monetary Fund) kelihatannya akan mendegradasi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mendorong nilai tukar rupiah kembali melemah hingga 1 persen ke level Rp13.146 per dolar Amerika.
Sumber: Bareksa.com
Naga-naganya, IMF bakal memproyeksikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berada di bawah angka perkiraan sebelumnya di level 5,2 persen. Proyeksi itu didasarkan pada pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama yang hanya 4,71 persen.
Akan tetapi, jika kita amati pergerakan mata uang lainnya di Asia, sebetulnya tidak hanya rupiah yang melemah. Won Korea Selatan juga ambrol 1,13 persen. Begitu juga Ringgit Malaysia yang melemah 1 persen.
Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan ada faktor permasalahan global yang menekan sejumlah mata uang Asia. Kini muncul kemungkinan bahwa dana stimulus yang akan dikucurkan Uni Eropa tidak akan sebesar yang dijanjikan sebelumnya karena prospek ekonomi di kawasan ini yang membaik. Hal ini menyebabkan dolar AS melemah terhadap Euro dan merontokkan harga saham di Eropa.
Dalam situasi ini, Indonesia terkena impak paling parah secara year-to-date, karena ditambah faktor adanya proyeksi bahwa perekonomian nasional masih akan melambat dalam beberapa waktu ke depan. (Baca juga: Pertumbuhan Kuartal I-2015 di Bawah 5%; Ini Dampak ke Saham dan Rupiah)