Bareksa.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sepanjang kuartal I-2015 mencatat penurunan laba bersih sebesar 37,3 persen akibat kenaikan beban penjualan dan beban keuangan. Laba bersih Indofood turun menjadi Rp870 miliar atau Rp79 per saham dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,39 triliun atau Rp133 per saham.
Penjualan bersih Indofood turun tipis menjadi Rp15,02 triliun dari sebelumnya Rp15,03 triliun. Beban pokok penjualan pun menurun 3 persen sehingga mendorong laba kotor naik 7,1 persen menjadi Rp4,1 triliun.
Beban penjualan dan distribusi meningkat 29,3 persen menjadi Rp1,68 triliun, sementara beban keuangan melonjak 91,75 persen menjadi Rp767,6 miliar. Kedua faktor ini mendorong penurunan laba bersih semakin dalam.
Di sisi neraca, total aset Indofood per akhir Maret 2015 naik 3 persen menjadi Rp88,56 triliun karena bertambahnya persediaan sebesar 10 persen.
Total utang juga bertambah 3 persen menjadi Rp47,18 triliun karena naiknya utang trust receipts sebesar 5,5 persen. Namun, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) turun tipis menjadi 1,8 kali dari sebelumnya 1,82 kali.
Kinerja Indofood CBP
Sementara itu anak usaha Indofood, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sepanjang kuartal pertama tahun ini justru mencatat kenaikan laba bersih sebesar 14 persen, didorong oleh naiknya penjualan dan turunnya beban keuangan.
Januari-Maret 2015, laba bersih ICBP naik menjadi Rp796,8 miliar atau Rp137 per saham dibanding periode yang sama tahun lalu Rp698,7 miliar atau Rp120 per saham.
Pendapatan ICBP naik 8,3 persen menjadi Rp7,97 triliun dari sebelumnya Rp7,35 triliun. Naik tipisnya harga pokok penjualan sebesar 2,2 persen mendorong laba kotor meningkat 26,5 persen menjadi Rp2,35 triliun.
Beban penjualan dan distribusi meningkat 47,8 persen menjadi Rp1,06 triliun dan naiknya kerugian bersih entitas induk menjadi Rp45 miliar dari sebelumnya Rp2 miliar menahan laba bersih Indofood untuk melaju lebih tinggi.
Namun, laba bersih ICBP ditopang oleh menurunnya beban keuangan sebesar 27,7 persen menjadi Rp81,7 miliar. Margin laba bersih naik tipis menjadi 9,9 persen dari sebelumnya 9,5 persen.