Januari-Maret 2015 Laba Danamon Ambrol 21% Akibat Kualitas Kredit Memburuk

Bareksa • 17 Apr 2015

an image
Direktur Utama PT Bank Danamon Tbk (BDMN), Sng Seow Wah. (tengah) Saat melakukan konfrensi pers saat Rapat Umut Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Jumat 27 Februari 2014.

Bank Danamon mencatatkan laba bersih konsolidasian kuartal pertama 2015 sebesar Rp686,8 miliar atau Rp71,6 per saham

Bareksa.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 21,5 persen karena kerugian akibat penurunan kualitas kredit.

Sepanjang Januari-Maret 2015, Bank Danamon hanya mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp686,8 miliar atau Rp71,66 per saham dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatatkan Rp874,6 miliar atau Rp91,25 per saham.

Pendapatan bunga berdenominasi rupiah meningkat tipis 2,06 persen, namun meningkatnya beban bunga terutama yang berdenominasi valas membuat pendapatan bunga bersih hanya meningkat tipis 0,05 persen menjadi Rp3,45 triliun.

Naiknya kerugian pada penurunan nilai kredit (provisi) sebesar 28,7 persen menjadi Rp1,09 triliun yang menambah tekanan penurunan laba Bank Danamon. Hal ini menunjukan kualitas kredit yang memburuk. Per akhir Maret 2015 juga rasio kredit macet (non performing loan/NPL) kotor secara konsolidasi meningkat drastis menjadi 2,54 persen dari 1,89 persen.

Dana pihak ketiga (DPK) yang diperoleh Bank Danamon turun tipis 2,3 persen menjadi Rp114,4 triliun per akhir Maret 2015. Rasio net interest margin (NIM) Bank Danamon ternyata juga turun menjadi 8,31 persen dari 8,62 persen.

Total kredit Bank Danamon per akhir Desember 2014 sebesar Rp104,6 triliun atau turun 2,3 persen dibanding periode sama sebelumnya.

Sementara itu, harga saham Bank Danamon pada pukul 10.02 WIB, 17 April 2015, turun 1,82 persen ke Rp4.945. Padahal pada pembukaan harga saham baru melemah 0,6 persen ke Rp4.945 dibanding penutupan kemarin Rp4.975. (np)

Grafik: Harga Saham Bank Danamon Hingga Pukul 10.02 WIB

Sumber: Bareksa.com