Dirut Semen Indonesia: "Cerobong Pabrik Rembang Nyaris Tak Mengepulkan Asap"

Bareksa • 13 Apr 2015

an image
Wawancara eksklusif dengan Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (10/4/2015). (Bareksa.com/Alfin Tofler)

Pabrik semen di Rembang dibangun untuk menghadang ancaman banjir semen impor yang semakin deras.

Bareksa.com - Untuk bertahan menghadapi persaingan produsen semen yang semakin ketat dan ancaman banjir semen impor, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (Persero) (SMGR), Suparni, mengatakan mereka merasa perlu membangun benteng untuk menjaga pangsa pasar agar tidak direbut pesaing. Karena itu mereka harus terus berekspansi untuk meningkatkan kapasitas.

Salah satu yang direncanakan adalah membangun pabrik berteknologi modern di Rembang. Namun, membangun pabrik baru bukan perkara mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah penolakan sebagian warga terkait kekhawatiran bakal rusaknya lingkungan di wilayah itu.

Suparni menerangkan yang bakal dibangun di Rembang itu sejatinya adalah pabrik yang khusus didesain oleh para ahli supaya ramah lingkungan. Salah satunya, pabrik didesain sebagai pabrik proses kering. Artinya, proses produksi semen tidak menggunakan air. Penggunaan air dirancang minimal agar tidak menggangu cadangan air di sana.

"Selain itu, jika Anda melewati pabrik semen di Rembang itu, Anda tidak akan tahu di mana lokasi cerobong asapnya. Itu karena cerobongnya nyaris tidak mengeluarkan asap," Suparni menjelaskan.

Selengkapnya, silakan tonton video kutipan wawancara Suparni dengan analis Bareksa pada Maret 2015 lalu. (kd)