Bareksa.com - Laba bersih emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada 2014 menjulang tinggi. Laba bersih LPKR meroket hingga 107 persen menjadi Rp2,55 triliun atau Rp111,86 per saham dari Rp1,31 triliun atau Rp53,94 per saham pada periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini ditopang oleh melonjaknya pendapatan LPKR.
Pendapatan LPKR melonjak menjadi Rp11,65 triliun atau lebih tinggi hingga 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat pendapatan Rp6,67 triliun. Kenaikan pendapatan ini didorong naiknya pendapatan dari divisi Urban Development.
Divisi Urban Development mengalami kenaikan pendapatan hingga 200 persen menjadi Rp5,65 triliun didukung oleh akuisisi aset Mal Kemang oleh Lippo Mall Indonesia Retail Trust yang nilainya sekitar Rp3 triliun. (Baca juga : Anak Usaha Lippo Karawaci Akuisisi Lippo Mall Kemang)
Meskipun beban pokok pendapatan juga ikut meningkat hingga 73 persen, namun laba kotor LPKR justru melonjak 77 persen menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp3,05 triliun. Turunnya beban lainnya hingga 59 persen turut mendorong kenaikan pada laba bersih LPKR.
Di sisi neraca, total aset yang dimiliki LPKR mengalami kenaikan 21 persen menjadi Rp37,76 triliun karena adanya peningkatan pada persediaan sebesar 19 persen dan aset tetap 14 persen. Sementara total liabilitas juga meningkat 17 persen menjadi Rp20,11 triliun karena utang obligasi naik 26 persen menjadi Rp9,78 triliun.
Adanya peningkatan pada selisih transaksi dengan pihak non-pengendali yang tercatat dalam ekuitas LPKR serta peningkatan pada saldo laba mendorong ekuitas LPKR bertambah 22 persen menjadi Rp15,6 triliun. Hal tersebut membuat rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) turun menjadi 1,29 kali dari sebelumnya 1,34 kali.(al)