Bareksa.com – Penerbitan obligasi pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) seri APLN01CN4 sepi peminat yang terlihat dari transaksinya hanya Rp36 miliar saat diperdagangkan perdana kemarin 25 Maret 2015. Padahal, bunga yang ditawarkan 11,25% dengan tingkat bunga tetap terbilang menarik, jauh lebih tinggi dibandingkan deposito perbankan.
Ramdhan Ario, Head of Fixed Income Anugrah Securitas mengungkapkan sepinya perdagangan pasar obligasi secara keseluruhan menjadi pemicu sepinya perdagangan obligasi APLN.
“Iya, perdagangan obligasinya sepi hanya Rp36 miliar dan ditransaksikan di harga par. Size yang diterbitkan juga tidak terlalu besar. Kalau kondisi pasar mendukung, umumnya penerbitan obligasi perdana berada di atas harga par,” ujar Ramdhan ketika dihubungi Bareksa.com.
Meski demikian, Ramdhan yakin harga obligasinya akan bergerak di atas harga par. “Itu dengan asumsi kondisi pasar kembali kondusif.”
Sebagai informasi, APLN menerbitkan obligasi sebesar Rp99 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan usaha di beberapa kawasan seperti Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, dan Balikpapan. Obligasi ini termasuk dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang telah dikeluarkan sejak tahun 2013 dengan total perolehan dana sebesar Rp2,5 triliun.
Obligasi dengan kode APLN01CN4 ini akan jatuh tempo pada lima tahun ke depan dan dijamin dengan aset berupa rumah susun 192 unit yang berlokasi di kawasan pengembangannya seluas 8,57 hektar bernama Central Park di Jakarta. (hm)