BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

PLTU Batang Segera Dimulai, Saham ADRO Naik Hampir 3%

Bareksa05 Maret 2015
Tags:
PLTU Batang Segera Dimulai, Saham ADRO Naik Hampir 3%
Seorang petugas lapangan tengah mengawasi pengangkutan batubara milik Adaro Energy di anak sungai Mahakam, Kalimantan (Company)

Proses pembebasan lahan telah diteken oleh Kementerian Agraria

Bareksa.com - Harga saham perusahaan batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,54 persen pada hari ini Kamis 5 Maret 2015 pukul 11:57. Dikabarkan pembangunan pembangkit listrik terbesar yang dimiliki Adaro akan segera dimulai setelah proses pembebasan tanah selesai.

Saham perusahaan yang terafiliasi Grup Saratoga ini sempat menyentuh level tertinggi intraday Rp1.015 dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 38,64 juta lembar dan nilai transaksi total Rp38,77 miliar. Pembelian bersih asing mencapai Rp3,53 miliar hingga siang ini.

Seperti diberitakan, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursydan Baldan memastikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang akan segera dimulai, dengan ditekennya sertifikat tanah yang dibebaskan dari lima pihak.

Promo Terbaru di Bareksa

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Adaro belum dapat memberikan keterangan detail karena PLTU berada di bawah anak usahanya PT Adaro Power.

"Kita lagi klarifikasi dulu, karena pernyataan itu dari Kementerian Agraria. Kami dari Adaro Energi sebagai perusahaan holding. Jadi, tunggu dari Adaro Power," ujar Corporate Reporting Manager Adaro Energy Armand Alex Siwu ketika dihubungi Bareksa.com, 5 Maret 2015.

PLTU Batang diklaim akan menjadi pembangkit listrik terbesar dengan skema independent power plant di Indonesia. PLTU yang berlokasi di Jawa Tengah ini juga diharapkan bermanfaat untuk memasok listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Proyek senilai $4 miliar itu berada di bawah naungan PT Bhimasena Power Indonesia, yang 34 persen sahamnya dikendalikan oleh Adaro. Partner dalam proyek tersebut termasuk J-Power (34 persen) dan Itochu (32 persen) dari Jepang.

Proyek ini sebelumnya pada Juni 2014 telah dideklarasikan sebagai force majeure atau kejadian luar biasa karena proses pembebasan lahan belum selesai meski sudah menerima kajian Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua