Marjin SMGR Tren Turun, Kim Eng Rekomendasi 'Hold'; Mandiri Sekuritas 'Buy'

Bareksa • 04 Mar 2015

an image
Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Suparni, melakukan presentasi dalam acara Investor Round Table Discussion yang diadakan oleh Bareksa dan Semen Indonesia tentang Masa Depan Infrastruktur Indonesia: Peluang dan Tantangan Industri Semen. Di Ritz Calton, Jakarta. Selasa, 17 Februari 2014.

SMGR melaporkan kenaikan laba bersih tahun 2014 sebesar 3,6 persen menjadi Rp5,56 triliun.

Bareksa.com - Marjin keuntungan perusahaan pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengalami penurunan, ditengah kenaikan beban pokok penjualan, walaupun produsen semen terbesar nasional ini berhasil meningkatkan penjualan beton siap pakai. 
 

Maybank Kim Eng mengatakan meskipun volume penjualan SMGR bertambah, marjin EBITDA pada kuartal keempat 2014 mengalami penurunan menjadi 29,8 persen, dibandingkan 30,0 persen pada kuartal sebelumnya. Selain itu, marjin EBITDA SMGR selama tahun 2014 hanya 30,8 persen, di bawah perkiraan Maybank Kim Eng di level 31,5 persen. 

Menanggapi laporan kinerja tersebut, Isnaputra Iskandar, analis Maybank Kim Eng dalam laporan riset kepada investor, memperkirakan laba bersih SMGR pada tahun 2015 dapat mencapai Rp5,107 triliun. Meskipun demikian, marjin masih berisiko tertekan karena kompetisi dan bertambahnya pasokan semen di pasar. 


Menurut Isnaputra setiap perubahan 0,5 persen pada marjin EBITDA 2015, pendapatan dapat membaik sebesar 4,0 persen dengan asumsi hal-hal lainnya tetap (ceteris paribus).

Kemarin, 3 Maret 2015, SMGR melaporkan kenaikan laba bersih tahun 2014 sebesar 3,6 persen menjadi Rp5,56 triliun, atau Rp938 per saham.

Isnaputra menetapkan rekomendasi HOLD untuk saham SMGR dengan target harga Rp14.100, untuk satu tahun kedepan. Pada penutupan perdagangan kemarin, 3 Maret 2015, harga saham SMGR berada pada posisi Rp14.825, atau turun 0,5 persen. Sementara Liliana S. Bambang, analis pada Mandiri Sekuritas, memberikan rekomendasi 'Buy' dengan target harga Rp16.500.

"Rekomendasi kami berdasarkan pada persaingan, potensi tekanan marjin, pertumbuhan laba yang datar dan valuasi tinggi," tulis Isnaputra dalam laporan riset Maybank Kim Eng kepada investor. 

Pada 2014, pendapatan SMGR naik 10,15 persen menjadi Rp26,98 triliun karena melonjaknya pendapatan dari beton siap pakai hingga 392 persen dan penjualan kantong semen juga naik 322 persen. (Baca Juga: Pendapatan Beton Siap Pakai Melonjak; Laba SMGR 2014 Naik 3,6%). (qs)