Provisi Kredit Bermasalah Naik, Laba Bank Permata Turun 8%

Bareksa • 20 Feb 2015

an image
Kantor cabang bank permata, Jl Merdeka Bandung (Company website)

Laba konsolidasian Bank Permata turun menjadi Rp1,59 triliun atau Rp134,33 per saham

Bareksa.com - Di tengah periode pengetatan likuiditas, PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih sepanjang tahun 2014 turun 8,05 persen karena peningkatan beban bunga dan beban penyisihan kerugian kredit.

Januari-Desember 2014, laba konsolidasian Bank Permata turun menjadi Rp1,59 triliun atau Rp134,33 per saham dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,72 triliun atau Rp161,66 per saham.

Pendapatan bunga Bank Permata meningkat 30,3 persen menjadi Rp15,54 triliun, namun lonjakan beban bunga yang mencapai 50,2 persen menjadi Rp9,83 triliun membuat pendapatan bunga bersih Bank Permata hanya naik 6,25 persen.

Melonjaknya beban penyisihan kerugian kredit (provisi) sebesar 128 persen menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang hanya Rp484 miliar ikut menggerus laba bersih Bank Permata.

Dari sisi neraca, dana pihak ketiga (DPK) per Desember 2014 naik 12,13 persen menjadi Rp135,67 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dan membuat net interest margin (NIM) turun menjadi 3,63 persen dari 4,22 persen. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) juga turun tipis menjadi 89,13 persen dari 89,24 persen.

Sementara total kredit yang disalurkan Bank Permata mencapai Rp120,91 triliun atau naik 12,7 persen dibandingkan periode sama tahun 2013. Rasio kredit macet (non performing loan/NPL) kotor Bank Permata juga naik menjadi 1,7 persen dari 1,02 persen.