Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh hari ini:
- Selain menggelar rights issue Rp5,3 triliun, perusahaan konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan mencari pinjaman bank sebesar Rp10 triliun untuk ekspansi jalan tol.
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melalui anak usahanya PT Kreatif Media Karya akan menyasar bisnis belanja online. Pada 23 Januari lalu, EMTK mengambil alih sebagian saham bukalapak.com senilai Rp100-150 miliar dan mengakuisisi kurang dari 50 persen saham rumah.com.
- PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) tetap menargetkan pendapatan Rp2,3 triliun pada tahun 2015 atau naik 15 persen dibandingkan estimasi pendapatan tahun lalu Rp6,2 triliun. Namun, TOTL memangkas target kontrak baru menjadi Rp3 triliun pada tahun ini dari Rp6,2 triliun karena kekurangan tenaga kerja dan belum adanya kontrak baru hingga bulan Januari lalu.
- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan memangkas modal kerja yang awalnya dianggarkan $275-350 juta untuk efisiensi karena tingginya biaya operasional dan menjaga porsi kas.
- PT BW Plantation Tbk (BWPT) resmi mengganti nama perusahaan menjadi PT Eagle High Plantation Tbk yang merupakan aksi lanjutan BWPT usai menggelar rights issue.
- Perusahaan kosmetik PT Martina Berto Tbk (MBTO) sejak Januari lalu mulai mengoperasikan pabrik jamu baru yang memiliki kapasitas terpasang 269 ton per tahun di Cikarang. Pabrik yang didirikan di lahan seluas 1 hektar itu menelan biaya investasi Rp20 miliar.
- Pengembang properti PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) akan fokus membangun proyek properti komersial dengan menyiapkan belanja modal Rp1,5 triliun yang akan sebagian besar akan digunakan untuk membangun proyek terpadu Bintaro Jaya Exchange dan pembangunan rumah sakit Pondok Indah Bintaro.
- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) kini tengah menyiapkan anak usahanya PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) untuk bisa ikut menggarap proyek pelabuhan Cilamaya yang kembali digulirkan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan.
- PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menargetkan pendapatan tahun ini $520-560 juta dan menyiapkan belanja modal $56 juta yang akan digunakan untuk pengadaan peralatan penunjang pertambangan.
- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) belum mengubah proyeksi pertumbuhan kinerja 2015 pada level 12 persen karena belum adanya tambahan kapasitas produksi. Kapasitas produksi SRIL akan bertambah setelah dua pabrik garmen dan pabrik finishing baru beroperasi maksimal pada 2016-2017.
- PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) merealisasikan pembelian lima kapal baru setelah membayar uang muka senilai $12,75 juta kepada Nam Cheong International Ltd. (np)