Bahana Investment Prediksi Crowding Out Effect Masih Terjadi di 2015

Bareksa • 15 Jan 2015

an image
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima kunjungan sejumlah penanam modal (investor) yang tergabung di dalam 20-20 Investment Association di Istana Negara, Jakarta - (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Bahana TCW Investment Management memproyeksi peningkatan kepemilikan asing pada SUN menjadi 27%

Bareksa.com - Persaingan pencarian dana antara pihak swasta dengan pemerintah diprediksi Bahana TCW Investment Management masih akan terjadi pada tahun ini dengan alasan pemerintah yang akan agresif dalam pembangunan infrastruktur serta penguatan dolar Amerika.

Tingginya pengeluaran pemerintah akan menambah supply surat utang negara (SUN). Akibatnya yield obligasi benchmark akan mengalami kenaikan. Bagi swasta yang ingin menerbitkan obligasi, beban bunga yang harus dibayar akan naik akibat yield benchmark mengalami peningkatan. Dampak ini biasa disebut crowding out effect.

Tahun 2014 saja menurut catatan Bahana, realisasi penerbitan SUN secara neto sudah mencapai Rp277 triliun lebih tinggi dari Rp265 triliun pada APBN-P 2014 dan Rp205 triliun atau pada APBN 2014. Tetapi hal ini lebih didorong tingginya subsidi energi, walaupun pemerintahan yang baru dipegang oleh Presiden Joko Widodo sempat menaikkan harga bahan bakar minyak di akhir tahun.

Selain itu tahun lalu juga perbankan mengalami masalah likuiditas sehingga membuat suku bunga deposito dan bunga kredit naik.

Keadaan tersebut tentunya memberi berkah bagi nasabah deposito atau pemilik dana, namun sangat memberatkan bagi industri. Meningkatnya suku bunga deposito tentunya diiringi dengan peningkatan suku bunga pinjaman. Artinya perusahaan yang memperoleh pinjaman harus membayar bunga lebih tinggi. 

Bagusnya pada tahun ini utang yang dikeluarkan pemerintah disalurkan pada sektor yang lebih produktif. Diharapkan akan mendorong peningkatan rating utang Indonesia dan membuat permintaan atas surat utang bertambah.

Dalam presentase Economic Outlook and Investment Strategy 2015, Rabu 14 Januari 2015, Bahana memproyeksi kepemilikan investor asing pada Surat Utang Negara secara keseluruhan akan bertambah menjadi 27 persen dari sebelumnya pada kisaran 20 persen. Masuknya dana asing terjadi untuk menambah likuiditas dan meredam efek crowding out.

Terkait dengan kekhawatiran peningkatan suku bunga Amerika yang akan memicu dana investor asing kembali ke negara asalnya, Direktur dan Kepala Ekonom Bahana TCW  Budi Hikmat menegaskan hal itu tidak akan banyak berdampak pada keluarnya dana asing dari Indonesia.

Menurut Budi, dana asing akan bertahan karena fundamental ekonomi akan bergerak ke arah yang lebih baik. Budi memproyeksikan neraca berjalan indonesia akan membaik ke kisaran 2,5 persen yang di dukung dengan pemangkasan subsidi BBM dan turunnya harga minyak. Selain itu, berjalannya pembangunan infrastruktur dan naiknya dana bantuan sosial juga akan membawa fundamental ekonomi menjadi semakin baik di tahun 2015. (np)