Bareksa.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terus merilis berbagai gebrakan di sektor energi. Yang terbaru adalah menetapakan kebijakan baru BBM.
Mulai tanggal 1 Januari harga bensin Premium dan solar akan bergerak sesuai harga keekonomian di pasar. Tapi, di sisi lain dinyatakan bahwa keputusan penentuan harga tetap ada di tangan pemerintah. Sementara kalangan menuduh kebijakan ini hanya retorika saja agar tak bertabrakan dengan keputusan MK yang menggariskan bahwa penetapan harga BBM harus dilakukan pemerintah.
Bagaimana penjelasan Menteri Sudirman mengenai hal ini? Jika harga minyak dunia kembali naik di atas US$100 per barel, akankah subsidi diterapkan kembali?
Soal lain adalah kaitan antara minyak dan politik. Di banyak negara, termasuk dunia, minyak merupakan pelumas politik. Bagaimana dengan Presiden Jokowi? Bukankah ia pun harus bergantung pada "uang minyak" sebagai salah satu sumber utama dana politiknya?
Menteri Sudirman Said mengaku telah menanyakan hal ini langsung ke Presiden. Apa jawabannya? Silakan tonton video wawancara eksklusif Bareksa pada 6 Januari lalu ini. (kd)