Bareksa.com - Harga minyak mentah anjlok ke angka terendah sejak 2009 akibat suplai berlebihan dan berkurangnya permintaan Amerika Serikat, Eropa dan Asia.Harga future-nya bahkan turun sebanyak lima persen menjadi di bawah US$ 50 per barel.

Selain itu ditopang adanya permasalahan Eropa yang masih berkutat dengan krisis utang, Asia dengan pertumbuhan China yang melambat dan Jepang sedang berjuang melawan resesi ekonomi.

Mengutip dari Reuters, 7 Januari 2015, nilai tukar mata uang euro menyentuh level terendah selama sembilan tahun pada Rabu kemarin. Ini dikarenakan runtuhnya harga minyak dan kekhawatiran mengenai gejolak ekonomi dunia.

Selain itu implikasi dari ketidakpastian politik di Yunani dan kekhawatiran akan keluarnya Yunani dari kesepakatan Masyarakat Ekonomi Eropa juga menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan minyak. Nilai tukar euro terhadap dolar menjadi US$ 1,18605 per dolar menurut acuan Electronic Broking Services, merupakan nilai tukar euro terlemah selama sembilan tahun terakhir.

Dilansir CNBC, harga minyak mentah turun menjadi $47,26 per barrel atau turun 69 sen atau 1,66 persen dari perdagangan sebelumnya. Sedangkan minyak jenis Brent pada pukul 15.15 WIB turun 1,78 persen atau 91 sen ke angka $50,19 per barrel.(al)

(al)