Bareksa.com - Badan Pusat Statistik telah mengumumkan inflasi bulan Desember 2014 mencapai 2,46 persen sehingga membuat inflasi pada tahun penuh 2014 menjadi 8,36 persen, yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Inflasi tahun penuh (full year) pada 2014 menjadi yang tertinggi semenjak inflasi tahun penuh pada 2008. Pada 2008 inflasi tahun penuh berada di angka 11,06 persen.
Grafik Inflasi Tahun 2008 vs Inflasi Tahun 2014
sumber: Bareksa.com
Inflasi tahun penuh 2014 juga mengalahkan inflasi pada tahun 2013 sebesar 8,38 persen. Padahal pada tahun 2013, inflasi sempat mencatatkan rekor tertingginya yakni mencapai 8,79 persen pada bulan Agustus.
Kenaikan inflasi ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintahan SBY pada tanggal 21 Juni 2013 yang menetapkan harga BBM bersubsidi naik menjadi Rp6.500 per liter dari Rp4.500 per liter. Sementara itu, pada 18 November 2014, pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp8.500 per liter dari sebelumnya Rp6.500 per liter.
Grafik Inflasi Tertinggi Pada Agustus 2013
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan data Bareksa, inflasi Juli 2013 mencapai 3,29 persen dan inflasi pada Agustus 2013 sebesar 1,12 persen. Puncak inflasi pada tahun 2014 ini tertolong oleh deflasi yang terjadi pada bulan September sebesar 0,35 persen. (hm)